TANGSELIFE.COM – Adanya potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan bukan tidak mungkin akan terjadi.
Kemungkinan adanya perbedaan penetapan 1 Ramadan disampaikan Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Quomas.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah pada 10 Maret 2024 nanti.
Oleh sebab itu, dia mengimbau agar seluruh umat Islam bisa menjaga toleransi dan persaudaraan meski terjadi perbedaan.
“Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi,” kata Menag Yaqut melalui keterangan tertulis, Rabu 6 Maret 2024.
Potensi Perbedaan 1 Ramadan
Potensi perbedaan awal Ramadan terjadi karena Majelis Tarjih Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menetapkan tanggal 1 bulan Ramadan bertepatan dengan 11 Maret 2024.
Di sisi lain, sebagian jemaah umat Islam lainnya diketahui sudah menentukan tanggal mulai berpuasa pada 10 Maret 2024.
Dengan adanya perbedaan tersebut, Menag Yaqut mengimbau agar seluruh umat Islam senantiasa menjunjung dan menjaga toleransi.
“Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi,” kata Yaqut melalui keterangan tertulis, Rabu 6 Maret 2024.
Imbauan tersebut dikeluarkan secara resmi oleh Kemenag lewat Surat Edaran (SE) Menag Nomor 1 Tahun 2024.
SE Menag Nomor 1 Tahun 2024 ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama hingga tingkat kecamatan, serta pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, dan pengurus Badan Kesejahteraan Masjid.
Begitu juga untuk pengurus Majelis Dai Kebangsaan, pengurus dan pengelola masjid/musala, panitia Hari Besar Islam tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta masyarakat muslim di Indonesia.
“Umat Islam agar melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi,” tandas Yaqut.