TANGSELIFE.COM – Film Barbie sukses meraup pendapatan global mencapai 750 juta dollar AS setara Rp11,3 triliun dalam 10 hari penayangan.

Film Barbie yang disutradarai Greta Gerwig ini semula diprediksi bakal menghasilkan keuntungan berkisar Rp1,1 triliun di pekan perdananya.

Namun baru seminggu tayang, film Barbie yang dibintangi Margot Robbie dan Ryan Gosling telah berhasil merajai box office internasional.

Atas kesuksesannya meraih box office di minggu pertama penayangan, film Barbie pun mendulang pendapatan sekitar 500 juta dollar AS atau setara Rp 7,54 triliun.

Karenanya tak heran jika film Barbie berhasil memperoleh total pendapatan mencapai 750 juta dolar AS atau setara Rp 11,3 triliun meski baru 10 hari tayang.

Sejauh ini, Barbie menjadi film terbesar ketiga tahun 2023 setelah Guardians of the Galaxy Vol. 3 dan Super Mario Bros.

Film Barbie juga mencetak rekor anyar untuk sang sutradara, Greta Gerwig, sebagai sutradara perempuan dengan pendapatan terbesar sepanjang sejarah.

Film Barbie sendiri disebut menganggarkan biaya produksi sebesar $145 juta, kurang lebih setara dengan Rp3 triliun.

Namun Mattel dan WB tetap bungkam untuk mengonfirmasi angka anggaran pemasaran tambahan.

Film Barbie Lampaui Pendapatan Oppenheimer

Jumlah pendapatan film Barbie melampaui film Oppenheimer yang sama-sama tayang mulai tanggal 19 Juli 2023 lalu.

Sampai saat ini, film Oppenheimer yang disutradarai Christopher Nolan memperoleh pendapatan global sebesar 400 juta dollar AS atau setara Rp6 triliun.

Meski begitu, pendapatan global Oppenheimer telah melampaui film Nolan sebelumnya, Tenet, yang hanya menghasilkan $365 juta.

Perdebatan Barbie VS Oppenheimer dimulai sebagai persaingan sengit ketika tanggal rilis kedua film diumumkan.

Di luar kesuksesan awal mereka, Barbie dan Oppenheimer juga mengalami akhir pekan kedua yang luar biasa.

Barbie menarik $93 juta di AS yang menjadikannya salah satu akhir pekan kedua terbaik yang pernah ada.

Oppenheimer menikmati akhir pekan kedua yang serupa, jika sedikit kurang sukses, menghasilkan $46,6 juta.

Menurut Universal, Ini adalah film berperingkat-R pertama yang menghasilkan lebih dari $10 juta selama 10 hari berturut-turut.

Film Barbie Ceritakan Isu Sosial

Film drama komedi dari Warner Bros Pictures yang diarahkan oleh Greta Gerwig dan naskah dari Noah Baumbach ini berbekal bintang kenamaan Hollywood.

Tak hanya Margot Robbie dan Ryan Gosling, juga menampilkan aktor Simu Liu, Michael Cera, hingga Will Ferrell.

Barbie membawa berbagai isu dasar yang kerap muncul dalam kehidupan sosial masa kini.

Isu sosial seperti krisis eksistensi ketika seseorang merasa tidak sama dengan orang-orang di sekitarnya, feminisme, patriarki, hingga kaum minoritas yang ingin memberi arti di tengah gempuran mayoritas.

Film adaptasi mainan dari Mattel ini berkisah tentang Barbie yang sedang menikmati hidupnya di Barbieland sebagai stereotypical Barbie.

Ia mendapati tubuhnya yang sempurna berubah mendadak, sehingga memaksanya untuk pergi ke dunia nyata demi mengembalikan dirinya seperti semula.

Sayangnya, kunjungan Barbie dan Ken ke duania nyata justru malah berdampak lain di dua dunia tersebut.

Batas usia film Barbie menggunakan peringkat PG-13.

Artinya, film rating PG-13 ini dapat berisi sejumlah konten yang mungkin tidak pantas untuk anak-anak usia di bawah 13 tahun seperti bahasa kasar, adegan kekerasan, atau situasi yang mengerikan.

Pencipta Boneka Barbie Muncul di Film

Barbie yang diciptakan seorang perempuan bernama Ruth Handler.

Di tahun 1945, Ruth Handler dan suaminya, Elliot, mendirikan perusahaan mainan bernama Mattel di garasi rumahnya di California Selatan.

Di film Barbie, Handler dihadirkan dan membawakan peran penting.

Sosok Handler diperankan oleh aktris Rhea Perlman.

Pertama kali muncul, Handler beradegan dimana dia bertemu Barbie di sebuah ruangan di markas Mattel yang tampak seperti rumahnya.

Handler digambarkan sebagai sosok wanita bijaksana dan baik hati, sangat berpengalaman, juga tanpa basa-basi.

Sosok Handler sangat berbanding terbalik dengan Barbie yang naif dan idealis.

Sosok Handler kembali muncul dan mengisi makna menjelang akhir cerita yang menjadi klimaks film.

Tahun 1997, Handler pernah menceritakan alasan dan sumber inspirasinya dalam menciptakan boneka Barbie yang kemudian diluncurkan pada tahun 1959.

Pada wawancara dengan BBC itu, Handler juga menerangkan tentang bagaimana sebagian laki-laki tidak menyukai ide boneka berwujud perempuan.