TANGSELIFE.COM– Sinead O’Connor menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia 56 tahun pada hari Rabu, 26 Juli 2023.
Kabar duka meninggalnya Sinead O’Connor diumumkan oleh pihak keluarganya, ” Dengan kesedihan yang mendalam kami mengumumkan Sinead yang kami cintai telah meninggal dunia,” tuturnya.
Namun, belum diketahui pasti apa penyebab kematian penyanyi asal Irlandia itu.
Diketahui, Sinead O’Connor merupakan seorang mualaf yang resmi masuk agama Islam pada bulan Juni 2018 dan diumumkan langsung melalui akun Twitter miliknya.
Bahkan, ketika resmi memeluk agama Islam pelantun lagu Nothing Compares to You itu sampai mengganti namannya menjadi Shuhada Sadaqat, namun untuk nama panggungnya tetap sebagai Sinead O’Connor.
Sinead O’Connor telah merilis 10 album studio dalam perjalanan karirnya dari tahun 1987 sampai 2014.
Lagu yang dirilisnya tahun 1990 juga berhasil ada di posisi nomor satu, sehingga membuatnya terkenal di seluruh dunia dan tahun berikutnya 1991 dirinya menyabet penghargaan Brit Award sebagai artis solo wanita internasional.
Selain menjadi seorang penyanyi, Sinead O’Connor juga cukup aktif dalam kegiatan sosial dan politik.
Kerap ikut dalam kegiatan politik dan cukup vokal ketika mengeluarkan pendapat yang diyakini, membuat O’Connor sering terjebak dalam situasi yang kontrovelsial.
Kontroversi Sinead O’Connor.
Sinead O’Connor dilarang untuk tampil diseluruh acara NBC, setelah dirinya melakukan tindakan kontroversial.
Pada saat itu ketika dirinya diundang tampil di Saturday Night Live acara TV Amerika Serikat, secara tiba-tiba O’Connor merobek gambar Paus Yohanes Paulus II.
Aksi itu dilkukannya usai menyanyikan lagu Bob Marley’S War secara akapela, kemudia dia menatap kamera seraya berkata “lawan musuh yang sebenarnya”.
Tindakanya yang dilakukannya ini adalah sebuah bentuk protes terhadap tindakan pelecehan seksual yang terjadi di Gereja Katolik.
Atas hal itu juga Sinead O’Connor mendapat protes dari AS, yang mengakibatkan salinan rekamanna yang di Times Square New York di hancurkan.
Tidak sampai disitu, beberapa pekan kemudianO’Connor juga di-boo ketika melangsungkan konser tribute untuk Bob Dylan.
Kontroversi yang dilakukannya selama hidup bukan hanya itu saja, tepatnya pada usia ke 33 tahun Sinead O’Connor sempat ingin melakukan percobaan bunuh diri.
Dirinya didiagnosa mengalami gangguan bipolar pada tahun 2007 dan menjadi alasan yang melatar belakangi dirinya ingin mengakhiri hidup.
Melalui akun Facebooknya, Sinead O’Connor pernah mengecam keluarganya di tahun 2015, hingga dua tahun berikutnya dia mengunggah sebuah video percobaan bunuh diri kembali.
Dalam rekaman video itu memperlihatkan dirinya yang saat itu tinggal di sebuah motel kumuh di pinggiran New Jersey dan berkata,
“Aku sendiri di sini. Benar-benar enggak ada siapa-siapa selain aku, dokter dan psikaterku, pria terbaik di duni, yang pernah berkata bahwa aku pahlawannya,” tutur O’Connor.
“Itulah alasan satu-satunya yang membuat ku tetapi hidup sampai saat ini dan ini sangat menyedihkan,” jelas O’Connor sambil menangis.
Pada tahun 2020 juga Sinead O’Connor menunda tur konsernya untuk masuk program rehabilitasi untuk menyebuhkan trauma serta ketergantungannya.
Berdasarkan pernytaannya, O’Connor mengakku telah kecanduan ganja selama 34 tahun.
Dalam kehidupan rumah tangganya Sinead O’Connor juga mengalami banyak permasalah dan kontroversi.
Bagaimana tidak, diketahui selama hidupnya O’Connor pernah menikah lima kali dan mempunyai empat buah hati yang lahir tidak dalam pernikahan.
Bahkan, anak ketiganya Shane Luny tewas pada usia 17 tahun karena bunuh diri usai melarikan diri dari sebuah rumah sakit di Irlandia.
Diketahui dalam cuitan terakhirnya di bulan Juli sebelum kepergiannya, O’Connor sempat menuliskan kata-kata yang ditujukan untuk mendiang anaknya yang sudah meninggal.
Profil Sinead O’Connor.
Sinead O’Connor lahir di Dublin, Irlandia pada tanggal 8 Desember 1966, dirinya memulai karir bermusinya sejak tahun 1985.
Kehidupan masa kecilnya dilalui Sinead O’Connor dengan cukup berat, pasalnya orangtuanya bercerai ketika dirinya berusia 8 tahun.
Pada saat itu dirinya bersama dengan saudara-saudaranya tinggal bersama ibu kandung mereka yang kejam dan sering memukulli anak-anak.
Akhirnya, O’Connor pindah untuk tinggal bersama ayah kandungnya dan ibu tirinya.
Kemudian ayahnya mengirim O’Connor untuk sekolah reformasi karena memiliki kebiasaan mencuri.
Barulah di sekolah reformasi yang dibencinya ini menjadi awal mula Sinead O’Connor mengenal musik, pertama dirinya dikenalkan pada drummer band loka, in Tua Nua.
Dalam kurun waktu yang singkat O’Connor memutuskan untuk bekerja dengan band tersebut dan ikut menulis salah satu lagi hits mereka.
Akhirnya setelah satu setengah tahun, O’Connor pindah ke sekolah asrama di Waterford, namun lagi-lagi dirinya berulah dan memutuskan kembali ke Dublin untuk memulai karir bermusiknya sendiri.
Pada saat di Dublin O’Connor memutuskan untuk bergabung dengan band pub-rock Ton Ton Macoute.
Ketika sedang bernyanyi vokal yang dimiliki O’Connor menarik perhatian label rekaman Ensign Records yang berbasis di London, kemudia dirinya diminta untuk rekaman demo.
Setelah saat itu O’Connor mulai menandatangani kontrak dengan label rekaman itu dan mulai mengerjakan album perdananya.
Pada tahun 1987 dia meluncurkan album pertamanya bertajuk “The Lion and the Cobra” yang menuai pujian kritis.
Namun, selama perjalanan karirnya di dunia entertaiment dirinya cukup sering mendapat perhatian publik dengan berbagai tindakan dan pernyataan kotroversial.