TANGSELIFE.COM – Serial televisi Jepang berjudul Shogun mencatatkan namanya dalam sejarah Emmy Awards dengan memborong 18 piala Emmy pada Minggu, 15 September 2024 waktu Los Angeles, Amerika Serikat (AS) atau Senin Waktu Indonesia Barat.

Rekor sebelumnya dipegang oleh mini series John Adams yang meraih 13 kemenangan pada tahun 2008.

Shogun juga jadi serial non-bahasa Inggris pertama yang memenangkan kategori Drama Terbaik dalam ajang tersebut.

Momen ini sekaligus membawa kejayaan bagi Hiroyuki Sanada dan Anna Sawai yang sukses meraih penghargaan aktor dan aktris terbaik.

Di antara penghargaan yang dimenangkan Shogun adalah Serial Drama Terbaik, Aktris Terbaik, Aktor Terbaik, Aktor Tamu Terbaik dalam Serial Drama, dan Penyutradaraan Terbaik untuk Serial Drama.

Proyek yang diadaptasi dari novel epik karya James Clavell ini menghabiskan waktu 10 tahun untuk diproduksi.

Kisah ini berpusat pada tema kehormatan, tugas dan perebutan kekuasaan di Jepang Feodal.

Walaupun sempat dianggap taruhan yang tak pasti, Shogun membuahkan hasil besar bagi FX dan perusahaan induknya, Disney.

Serial ini tak hanya sukses dari segi komersial, tapi juga membawa kemenangan bersejarah untuk televisi non-bahasa Inggris di panggung dunia.

Kesuksesan serial ini menjadi simbol penting bagi representasi Asia.

Pasca Squid Game dari Korea Selatan meraih nominasi pada tahun 2022, kemenangan Shogun sebagai serial Drama Terbaik mengukuhkan posisi televisi Asia dan non-bahasa Inggris di kancah internasional.

Hiroyuki Sanada mengungkapkan bahwa kemenangan ini membawa beban sejarah yang besar.

Ia merasa terkoneksi dengan generasi berikutnya dan berharap mereka melihat makna mendalam dari pencapaian ini.

Sinopsis Shogun

Sinopsis Shogun
Shogun mencatatkan 18 kemenangan di ajang bergengsi Emmy Arwads 2024

Shogun memiliki latar belakang cerita tahun 1600-an, saat sebuah kapal misterius dari Eropa terdampar di sebuah desa nelayan di Jepang.

Kapal ini dibawa oleh seorang nahkoda asal Inggris bernama John Blackthorne (Cosmo Jarvis).

Saat aparat mulai turun tangan, tak diduga Blackthorne dan para awak kapal tak mendapat bantuan, justru mendapat siksaan.

Hal ini disebabkan karena kemunculan mereka yang mencurigakan, terlebih kapal yang mereka tumpangi membawa muatan senjata yang besar.

Dalam perjalanan mencari kebebasan, Blackthorne mau tak mau terlibat kemelut politik yang membuatnya harus memihak Lord Yoshi Toranaga (Hiroyuki Sanada).

Mampukan Blackthorne bebas?

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter