TANGSELIFE.COM – Direktur Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan (RSU Tangsel), Umi Kulsum, memastikan hingga saat ini belum ada pasien anak cuci darah di Kota Tangsel.
Umi tak menampik bahwa setiap harinya terdapat pasien yang melakukan cuci darah di RSU Tangsel, namun mayoritas diantara mereka sudah berusia 50 hingga 60 tahun.
“Belum ada fenomena itu (anak cuci darah, red) di kita, tidak ada, di tahun ini dan tahun sebelumnya juga tidak ada,” kata Umi Kulsum kepada Tangselife.com, Kamis, 1 Agustus 2024.
Umi menerangkan, pada periode bulan Januari hingga Juli 2024 ini, tercatat ada 48 pasien yang telah melakukan cuci darah di RSU Tangsel.
Berdasarkan hasil diagnosa, mayoritas diantaranya pasien tersebut mengidap penyakit diabetes dan hipotensi.
“Kalau di kami yang ada itu 48 (pasien) total yang sudah pernah cuci darah di kita. Di kami diagnosanya si ujungnya diabetes, (bisa juga) dari kebisaan pola hidup, pola makan, turunan juga bisa,” terangnya.
Diketahui fenomena anak cuci darah dengan usia rata-rata 12 tahun sedang ramai diperbincangkan belakangan ini.
Fenomena tersebut sempat viral di jagat media sosial setelah beberapa anak dikabarkan melakukan hemodialisa di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Banyaknya anak yang melakukan cuci darah dikabarkan karena mereka terlalu banyak mengkonsumsi minuman manis.
Imbauan Untuk Tidak Terlalu Sering Mengkonsumsi Minuman Manis
Umi mengungkapkan, salah satu penyebab orang bisa sering melakukan cuci darah lantaran terlalu banyak mengkonsumsi minuman manis.
Ia pun menghimbau kepada masyarakat, khususnya anak-anak di Tangsel untuk mengurangi mengkonsumsi minuman manis agar terhindar dari berbagai macam penyakit.
“Untuk anak-anak biasakan minum air putih, kurangi minuman kemasan apalagi minuman bermanis yang memang kita belum tahu komposisinya itu apa saja,“ ujarnya.
Pasalnya, lanjut Umi, terlalu banyak kandungan gula dalam tubuh membuka potensi masyarakat terserang berbagai macam penyakit berbahaya.
“Dampaknya ya ujungnya diabetes, sedangkan ujung dari diabetes itukan menjadi cuci darah kalau tidak terkontrol,” pungkasnya.