TANGSELIFE.COM– Bulan Ramadan menjadi momentum terbaik dalam meraih banyak kebaikan dan pahala. Itu sebabnya, di bulan penuh berkah itu, umat Islam berlomba-lomba untuk memperbanyak pahala.

Meski menjalani ibadah puasa Ramadan cukup berat, ada golongan yang boleh tidak berpuasa di bulan Ramadan karena kondisi tertentu, di antaranya adalah wanita yang sedang haid.

Lantas, apakah wanita haid tidak bisa mendapatkan pahala Ramadan? Tentu saja bisa, karena wanita haid masih bisa melaksanakan amalan-amalan selama Ramadan, meski tidak berpuasa untuk sementara waktu.

Sebagai seorang wanita, mengalami masa haid atau menstruasi setiap bulan adalah normal. Kondisi kesehatan ini kerap membuat wanita terpaksa tak berpuasa Ramadan, bahkan salat lima waktu, untuk sementara waktu.

JIka sudah selesai masa haid, kaum wanita tetap wajib mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkannya di lain waktu selepas Ramadan.

Dalam kitab Fiqih Sunnah karya ulama fikih Sayyid Sabiq, wanita haid yang memakasakan diri untuk berpuasa ketika sedang haid, puasanya tidak bermakna apapun alias batal.

Berikut tangselife.com akan menjelaskan amalan bagi wanita haid selama ramadan yang bisa dilakukan.

Amalan Wanita Haid saat Ramadan

Meskipun wanita yang sedang haid tidak dapat menjalankan ibadah puasa, namun masih ada beberapa amalan lain yang dapat dilakukan selama bulan Ramadhan.

Bahkan anjuran untuk melakukan amalan tersebut juga terdapat dalam dalil-dalil yang berlaku umum.

Oleh karena itu, wanita yang sedang haid tidak perlu khawatir bahwa waktu bulan Ramadhan akan terbuang begitu saja, karena masih banyak amalan yang dapat dilakukan.

Berikut Amalan yang dapat dikerjakan wanita hadi pada saat bulan ramadan.

1. Berzikir dan Berdoa Memohon Ampun Kepada Allah

Amalan pertama yang bisa dilakukan wanita haid saat ramadan adalah berzikir dan berdoa.

Rasulullah SAW juga secara khusus menganjurkan untuk memperbanyak istighfar, berzikir dan berdoa memohon ampun kepada Allah SWT.

Dari banyaknya lafaz zikir yang bisa diistiqamahkan, ada lafaz zikir yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam hadistnya.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

Ada dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan, dan disukai Arrahman, Subhanallah, Wabihamdihi, dan Subhaanallahul ‘azhiim.” (HR Bukhari)

Dijelaskan pula bahwa wanita haid bulan ramadan dapat memperbanyak doa di bulan Ramadan, baik doa Ma’tsur (diriwayatkan) ataupun doa Mashnu (dibuat sendiri).

2. Sedekah

Salah satu amalan yang dapat dikerjakan seorang wanita haid lainnya adalah bersedekah. Dari Abdullah bin Umar dari Rasulullah, beliau bersabda:

Wahai kaum wanita! Bersedakahlah kamu dan perbanyaklah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni neraka.” (HR Muslim)

3. Memberi Makanan Kepada Orang Yang Berpuasa

Amalan Selanjutnya yang bisa dilakukan adalah memberi makanan kepada orang yang berpuasa.

Akan ada balasan bagi orang yang menjamu orang lain yang sedang berpuasa, sebagaimana yang didapatkan oleh orang yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi pahalanya sedikitpun.

Hal tersebut didasari pada hadist yang diriwayatkan oleh Zaid bin Khalid Al-Juhani, Rasulullah SAW besabda:

Barang siapa yang memberi makan orang yang berbuka, dia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun.” (HR At-Tirmidzi)

4. Meringankan Pekerjaan Orang yang Berpuasa

Sangat dianjurkan bagi wanita haid maupun nifas untuk melayani orang yang sedang berpuasa. Karena, melayani orang yang berpuasa dan meringankan pekerjaan mereka bisa mendapatkan balasan sebagaimana orang yang sedang berpuasa.

5. Menuntut Ilmu

Amalan lain yang bisa dikerjakan wanita haid bulan ramadan adalah menimba ilmu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mendatangi majelis ilmu ataupun belajar memahami isi buku.

6. Melakukan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Mendorong sesamanya untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan kemaksiatan, juga termasuk amalan yang bisa dilakukan wanita haid.

Itu sebabnya, jika wanita haid membangunkan orang lain untuk sahur dan berpuasa, ia akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang sahur dan berpuasa.

7. Memaksimalkan Kebajikan dan Meminimalisir Kemaksiatan

Dalam sebuah riwayat, dijelaskan Rasulullah pernah menghibur Istrinya Aisyah yang sedang sedih karena mengalami haid sedangkan belum sempat untuk menjalankan manasik haji.

Dari Aisyah RA bahwa Nabi SAW pernah menemuinya ketika berada di Sarif sebelum masuk ke Makkah, beliau menemuinya sedang menangis karena datang bulan. Lalu beliau bertanya:Kenapa, apakah kamu sedang haid?” Aisyah menjawab: “Ya” Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya hal ini telah ditetapkan Allah atas wanita-wanita anak Adam, lakukanlah apa yang biasa di kerjakan dalam berhaji, namun kamu jangan thawaf di Ka’bah.” (HR Bukhari)

8. Perbanyak Sholawat

Allah SWT berfirman dalam Q.S Al Ahzab : 56

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمً

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”