TANGSELIFE.COM– Mengenal virus Oropouche yang saat ini sedang menyebar di Brasil dan dikabarkan memiliki gejala yang mirip seperti demam berdarah.

Brasil baru-baru ini membuat heboh publik usai mencatat kematian pertama di dunia akibat virus tersebut yang disebabkan oleh gigitan nyamuk dan lalat.

Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan Brasil setidak ada 7.236 kasus virus Oropouche pada 2024, mayoritas terjadi di bagian Amazonas dan Rondonia.

Adapun kini virus tersebut sedang menjadi sorotan global hingga berpotensi menjadi ancaman kesehatan di Indonesia.

Virus tersebut sebenarnya bukan penyakit baru dan pertama kali teridentifikasi pada tahun 1955 di Amerika Selatan.

Saat ini virus Oropouche kembali menjadi perhatian usai para pakar kesehatan melihat potensi penyebaran secara global, termasuk ke Indonesia.

Lantas, Bagaimana Gejala Virus Oropouche yang Dirasakan Penderitanya?

Gejala virus Oropouche

Virus Oropouche meruapakan virus yang ditularkan oleh nyamuk dan menyebabkan penyakit demam yang dikenal sebagai demam Oropuche.

Nyamum yang menyebarkan virus ini adalah spesies Culicoides Paraensis, tapi juga bisa ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Jenis nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus ini juga menimbulkan penyakit demam berdarah dengue, chikungunya, dan Zika.

Hal ini tentunya membuat kekhawatiran bagi masyarakat Indonesia, pasalnya nyamuk Aedes aegypti ini tersebar luar di daerah tropis dan subtropis, termasuk di Tanah Air ini.

Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mobilitas manusia dan perubahan iklim juga mempercepat penyebaran penyakit menular baru ke wilayah yang sebelumnya tidak terjangkit.

Untuk itu kenali beberapa gejala virus Oropouche ditandai dengan munculnya demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam kulit.

Deretan gejala virus ini mirip dengan penyakit demam berdarah, sehingga untuk mendiagnosanya butuh pemeriksaan lebih lanjut yang meliputi tes laboratorium spesifik.

Cara Pencegahan Penyebaran Virus Oropouche

Untuk mencegah penyebaran dan masuknya virus tersebut ke Indonesia, maka diperlukan langkah-langkah pencegahan yang ketat.

Salah satu caranya adalah melalukan pengawasan di pintu masuk internasional, mulai dari bandara dan pelabuhan.

Selain itu, untuk mengendalikan populasi nyamuk yang jadi penyebab virus Oropouche, melalui program pengasapan (fogging), pengelolaan lingkungan untuk mengurangi tempat berkembang biak nyamuk, dan menggunakan kelambu agar menghalangi serangga masuk.

Memiliki karakter penyebaran yang mirip seperti virus arbovirus lainnya, maka upaya pencegahan paling efektif adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat yang tinggi untuk melindungi kesehatannya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Jihan Hoirunisa
Editor
Jihan Hoirunisa
Reporter