TANGSELIFE.COM– Perempuan mengalami menstruasi biasanya memerlukan obat pelancar haid karena biasanya siklus menstruasi yang tidak teratur.

Biasanya haid yang tidak lancar ini disebabkan oleh banyak hal, mulai dari gaya hidup yang tidak sehat, kelebihan atau kekurangan berat sampai kondisi medis.

Cara penanganannya pun harus disesuaikan dengan asal-usul penyebabnya.

Namun, sebagian besar perempuan yang mengalami haid tidak lancar disebabkan karena ketidak seimbangan hormon.

Oleh sebab itu, sebagian perempuan memerlukan obat pelancar haid untuk menyeimbangkan kadar hormon dalam tubuh.

Berikut beberapa jenis obat pelancar haid dengan cara kerjanya:

Obat Pelancar Haid yang Aman Secara Medis

Obat pelancar haid sebenarnya adalah obat penyubur kandungan. Umumnya obat ini membantu tubuh wanita untuk memproduksi hormon-hormon yang mengatur pelepasan sel telur.

Obat pelancar menstruasi yang disarankan berdasarkan anjuran dokter adalah sebagai berikut:

1. Gonadotropin

Gonadotropin merupakan hormon yang dihasilkan oleh plasenta-plasenta di awal-awal kehamilan. Fungsinya adalah untuk menjaga dinding rahim.

Diluar kehamilan, hormon ini bekerja untuk mematangkan sel telur. Oleh karena itu, Gonadotropin bisa mengatasi ketidaksuburan yang membuat haid tidak lancar.

Umumnya, obat pelancar haid ini diberikan dalam bentuk suntikan.

2. Clomiphene

Clomiphene termasuk ke dalam golongan obat estrogen receptor modulator. Maksudnya adalah obat ini bekerja dengan meningkatkan jumlah hormon untuk merangsang ovarium untuk memproduksi sel telur.

Obat ini juga akan terus berfungsi sampai proses pelepasan sel telur. Ketika sel telur tidak dibuahi oleh sperma, maka wanita akan mengalami haid.

Obat clomiphene tersedia dalam bentuk tablet dan diminum satu kali dalam sehari.

3. Metformin

Metformin sering diresepkan untuk pengobatan sindrom ovarium polikistik (PCOS), yakni sebuah kondisi yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi wanita.

Obat ini bekerja dengan mengatur kadar hormon androgen dan estrogen dalam tubuh, yang dapat membantu memperlancar haid.

Lalu untuk dosis metformin sendiri biasanya ditentukan berdasarkan respons tubuh pasien, dan bisa disesuaikan oleh dokter.

Baik dosis untuk dikurangi atau ditambah, sesuai dengan keadaan kesehatan pasien.

4. Bromocriptine

Obat pereda haid selanjutnya adalah bromocriptine yang digunakan untuk menekan hormon prolaktin dalam tubuh.

Hormon prolaktin yang seimbang diperlukan untuk menjaga kelancaran siklus menstruasi. Dosis bromocriptine perlu diperhatikan dan dipantau secara rutin oleh dokter.

Biasanya dosis dapat disesuaikan setiap minggunya berdasarkan respons tubuh pasien. Umumnya, obat ini diminum pada malam hari sebelum tidur.

5. Progestin

Progestin juga merupakan obat yang digunakan untuk melancarkan haid yang aman secara medis.

Obat ini bekerja dengan mengatur reseptor progesteron untuk mempengaruhi produksi hormon progesteron dalam tubuh.

Dosis yang umum untuk progestin adalah satu kali sehari pada waktu yang sama setiap harinya. Selain itu, progestin seringkali diminum pada hari pertama siklus menstruasi.

6. Pil KB

Pil KB bekerja untuk mencegah kehamilan dengan cara mengatur hormon dalam tubuh untuk mencegah ovulasi.

Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kadar protein yang mengikat hormon seks. Selain itu, pil KB juga dapat membantu mengurangi nyeri menstruasi.

Agar pil KB efektif, harus diminum secara rutin dan disiplin setiap hari pada waktu yang sama.
Tetapi sebelum mengonsumsi obat ini perlu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Serta hindari mengkonsumsi obat-obatan tanpa persetujuan dokter yang sesuai dengan kondisi medis.

Selain mengonsumsi obat, perubahan gaya hidup juga dapat membantu memperlancar siklus haid.

Tetapi jika mengalami masalah dalam siklus haid yang terus berkelanjutan, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter ahli untuk mengatasi masalah tersebut.