TANGSELIFE.COM – Beredar SPF palsu dari sebuah produk sunscreen yang tak sesuai dengan angka di kemasan.

Viralnya SPF palsu tersebut dari sebuah video di akun TikTok @cicikoko_review atau yang kerap dikenal Ericiko.

Sang Tiktoker awalnya membuat konten untuk mengetes efektivitas beberapa sunscreen di kulitnya saat sedang berjemur di bawah matahari langsung.

Namun, dari konten tersebut berakibat pada kulitnya yang terbakar atau gosong.

Ericiko pun langsung menilai ada yang salah dengan produk sunscreen yang ia pakai tersebut.

Tiktoker yang memiliki 50 ribu pengikut itu memutuskan menguji ulang 33 sunscreen melalui uji laboratorium.

Ditemukan beberapa produk sunscreen yang over claim, atau dengan artian memiliki SPF palsu yang tak sesuai antara angka di kemasan dengan hasil uji lab.

Salah satu video memperlihatkan sunscreen yang mengklaim memiliki kandungan SPF 50, namun pada hasil uji labnya berada di bawah angka 50, seperti 38, 18, 6, bahkan 2.

Sayangnya, ia tak mengungkap merek sunscreen yang hasil ujinya di bawah klaim tersebut.

Selain angka yang lebih rendah, ada juga produk sunscreen yang mengandung SPF lebih dari yang tertera di kemasan.

Seperti sebuah sunscreen lokal yang menulis SPF 50 pada kemasan, tapi menurut hasil uji lab SPF mereka adalah 66.

“Kita juga nggak bisa menyalahkan BPOM atau lembaga tertentu yang berurusan dengan brand ini, karena pihak BPOM hanya menerima sampel dari brand tersebut dan bisa saja berbeda dengan produk yang dipasarkan ke masyarakat,” katanya.

Viralnya SPF palsu ini pun turut diketahui oleh makeup artist (MUA) dan beauty vlogger Agustine Gozali.

Dalam unggahan di Instagramnya, ia menyampaikan pendapatnya soal SPF palsu tersebut.

Menurutnya, para pengguna perawatan wajah tak perlu menebak-nebak dari brand apa produk sunscreen tersebut berasal.

Ada baiknya fokus cek sunscreen milik pribadi apakah proteksinya sudah cocok atau belum.

“Kalau kamu curiga sunscreen kamu yang dimaksud, untuk sekarang kamu bisa gunakan saja produknya sebagai moisturizer biasa atau sunscreen indoor. Sampai kamu yakin nilai SPF sunscreen kamu,” tulisnya.

Terlepas dari SPF palsu yang tak sesuai dengan nilai di kemasan, yang terpenting menurut Agustine Gozali adalah kinerja sunscreen yang tak membuat kulit gosong untuk aktivitas sehari-hari.

“Percuma kalau udah lulus BPOM dan udah dites di Indonesia, di lab Australia, EU, dan lain-lain tapi kalau emang masih gosong ya berarti harus cari lagi yang lain. Dicek kebiasaan pemakaian kamu sudah sesuai takaran dan raji re-apply atau belum, apakah formulanya cocok sama tipe kulit yang mungkin berminyak atau mudah berkeringat,” kata Agustine.

Ini Tips Pilih Sunscreen yang Tepat dari Agustine Gozali

SPF Palsu
Agar tak menggunakan SPF palsu, berikut tips memilih produk sunscreen yang tepat dari Agustine Gozali

Ada beberapa tips yang bisa jadi rule of thumb Agustine Gozali saat memilih sunscreen yang tepat, berikut ini penjelasannya:

1. Ada harga ada barang

Pernyataan ini nyata dalam dunia produk sunscreen, karena modal untuk membuat sunscreen itu tergolong mahal.

Cara cepat yang biasa digunakan Agustine adalah memilih sunscreen di bawah Rp100 ribu di dalam rumah, memilih sunscreen di atah Rp100 ribu untuk keluar rumah, dan lebih dari Rp150 ribu jika berada di bawah matahari lebih dari satu jam.

2. Beli UV Cam jika punya biaya lebih

Saran Agustine untuk terhindar dari SPF palsu selanjutnya adalah membeli UV Cam untuk cek kerapatan sunscreen.

sunscreen yang bagus akan membentuk lapisan yang rata tanpa kita harus repot melapisi berkali-kali.

Best sunscreen 1 layer sudah rata, good sunscreen 2 layer baru rata. Lebih dari itu, aku pakai buat indoor aja,” ujar Agustine.

3. Perhatikan tekstur sunscreen

Apabila tidak ada UV Cam untuk cek sunscreen, bisa perhatikan melalui teksturnya.

Kebanyakan sunscreen yang superior, kerapatan dan lapisannya justru nggak ringan dan oil-based. 

Bukan berarti semua sunscreen seperti itu, tetapi kecenderungannya yang teksturnya lebih pekat, oil-based, creamy, think lotion.

4. Sudah ada bukti hasil tes, bukan berarti bisa dipercaya sepenuhnya

Menurut Agustine, ada banyak cara untuk mengecek sunscreen dan mendapatkan angka SPF-nya.

Gold standar di seluruh dunia adalah pakai ISO 24444.

Jadi, Agustine sendiri lebih percata apabila produknya dites pakai ISO 24444.

Dikutip dari situs iso.org, diketahui kalau ISO 24444 adalah metode uji perlindungan matahari, penentuan faktor perlindungan matahari (SPF) secara in vivo. 

Hasil uji coba tersebut memberikan dasar evaluasi produk tabir surya untuk perlindungan kulit manusia terhadap eritema yang disebabkan oleh sinar ultraviolet matahari.

Banyak SPF Palsu Bukan Berarti Sama Sekali Tidak Menggunakan Sunscreen

Meski kasus SPF palsu ini bikin pengguna perawatan wajah jadi takut, namun menurut Agustine ada baiknya untuk tetap menggunakan sunscreen.

“Sedikit perlindungan selalu lebih baik daripada tidak sama sekali,” tegasnya.

Jika terpapar sinar matahari, masih ada cara lain untuk melindungi kulit seperti menggunakan payung, topi, masker, baju lengan panjang.