Tangselife.com – Puluhan pegiat komunitas kreatif dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Dapoer Kebun Bintaro, Kota Tangerang Selatan, Jumat (30/9/2022).

Mereka berkumpul dalam kegiatan Jahit Jaring yang dimotori oleh Tangsel Creative Foundation didukung Studio Kreatif Tangsel dari Dinas Pariwisata Kota Tangerang Selatan.

Presiden Tangsel Creative Foundation (TCF) Wahyu mengatakan, kegiatan Kelas Terbang merupakan kegiatan rutin komunitasnya untuk diskusi dan silaturahmi antar pegiat komunitas kreative di Tangsel mau pun dari luar daerah.

“Kelas Terbang kali ini bertema Jahit Jaring sebagai wadah memperkuat jejaring dengan teman-teman komunitas se-Indonesia ada dari Aceh, Maluku dan lainnya untuk berkeluh kesah mencari solusi yang dirasakan teman-teman di daerahnya masing-masing,” kata Wahyu, Jumat (30/9/2022).

Kelas terbang itu, kata Wahyu kegiatan lanjutan para pegiat komunitas kreatif yang telah mengikuti rapat kerja nasional di Indonesia Creative Citie Network (ICCN) yang dilaksanakan 27-29 September di Jakarta.

Pertemuan yang diikuti sekira 20 komunitas kreatif itu didukung Studio Kreatif Tangsel dari Dinas Pariwisata Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Dia berharap, pertemuan tersebut dapat merekatkan Kerjasama antar pegiat komunitas kreative yang ada di Indonesi untuk saling mendukung dan memberi solusi atas permasalahan di daerahnya masing-masing.

“Goalsnya kita akan menciptakan beberapa kegiatan kerjasama dengan komunitas di luar Tangsel untuk meningkatkan ekonomi kreatif di kota masing-masing. Di Tangsel ada kuliner seni kriya. Kemudian kita juga akan menggiatkan yang lain seperti seni pertunjukkan photo video dan penerbitan buku,” paparnya.

Di tempat yang sama Presiden Tidore Bams Conoras mengatakan, pertemuan tersebut menjadi salah satu wadah mereka untuk menceritakan upaya apa yang sudah dilakukan untuk daerahnya masing-masing.

“Ini teman-teman dari Indoensia Timur dari Maluku dan Maluku Utara lagi berkumpul di sini berekpresi menceritakan apa yang sudah dibuat pengkaryaan mereka yang berdampak pada masyarakat, ekonomi dan kebudayaan mereka sendiri,” pungkasnya. (vyh)