Tangselife.com – Kepala SMA Al-Azhar BSD Tangsel Moch Mukrim membenarkan adanya laporan dugaan kasus tindak kekerasan yang dialami siswanya.
Dia mengetahui hal itu dari laporan orang tua siswa yang diduga jadi korban tindak kekerasan dari kakak tingkatnya.
Namun, hasil dari penelusuran dan penggalian fakta, yang dilakukan pihak sekolah, dia membantah semua tuduhan yang ada.
Mukrim menerangkan, ada tiga tuduhan dari salah satu orang tua siswa yang mengaku jadi korban kekerasan.
Pertama yakni soal penendangan pada saat hari pertama MPLS. Pelapor menunggu driver duduk di depan ditendang oleh kakak kelas.
“Padahal saat itu kakak kelas yang masuk adalah kelas 11 sudah pulang dari jam 10 sedangkan kelas 12 mengikuti pembelajaran online. Guru piket kami juga sudah memastikan tidak ada siswa kelas atas yang berada di sekolah ketika siswa kelas 10 pulang,” ungkap Mukrim.
Kedua, terkait dengan dugaan penyiraman di air panas di Taman Kota hari kedua MPLS.
“Berdasarkan saksi kunci yang kami terima, cerita itu tidak terjadi. Setelah kita dalami oleh kepala sekuriti hasil pengakuan dari tukang parkir ternyata tidak ada kejadian penyiraman kopi panas itu. Di cek sama kepala sekuriti,” paparnya.
Dugaan kekerasan ketiga, diduga terjadi malam hari saat pelapor diundang berkumpul dengan teman seangkatan dan kakak tingkatnya di Taman Kota 1.
“Setelah kita dalami minta keterangan dari sejumlah siswa yang diungkapkan orang tua pelapor ternyata tidak terjadi apa-apa dan hanya nongkrong perkenalan biasa adik kelas dengan kakak kelasnya,” ungkap Mukrim. (Vyh/asn)