Tangselife.com – Niat baik terkadang tidak selalu berbuah baik. Hal itu dialami Haji Yanuar, Sekretaris Dinas Pariwisata (Sekdispar) Kota Tangsel.

Alih alih ingin merelai keributan, ia malah jadi korban pengeroyokan oleh kelompok pemuda mabuk dan bersenjata tajam yang tengah bertikai dengan kelompok pemuda lainnya di Kampung Baru Utara, Kelurahan Pakulonan, Serpong Utara pada pukul 03.00 WIB Minggu (18/9/2022), lalu.

Yanuar, yang akrab dipanggil Bang Haji Awang, ini mengalami luka sabetan pedang di bagian tangan dan leher. Warga pun lalu membawanya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.

Saat itu haji Awang tidak sendiri. Ada Ketua RW 001 Syarifudin, dan warga lainnya yang turut ikut jadi korban dalam aksi penganiayaan itu.

Menurut penuturan warga setempat, peristiwa penganiayaan itu bermula dari adanya keributan yang didengar haji Awang dan warga lainnya.

Tidak lama kemudian, ada seorang warga yang melapor bahwa ada salah seorang warga yang tengah melintas mengendarai sepeda motor dicegat paksa oleh sekelompok orang yang sedang terlibat keributan itu.

Bahkan, sepeda motornya mau dirampas oleh para pelaku.

Hal itu tentu membuat warga para pemuda termasuk anaknya Yanuar turut mendatangi lokasi keributan.

“Ada anak saya di sana, warga datang untuk meredam keributan dan mencegah aksi perampasan motor, tapi para terduga pelaku yang sudah dikuasai pengaruh minuman keras itu malah menyerang warga,” kata Yanuar dikutip Jumat (23/9/2022).

Situasi semakin memanas. Yanuar bersama Ketua RW Syarifudin dan warga lainnya mendatangi lokasi untuk meredam keributan. Sayangnya, para terduga pelaku malah berontak menyerang Yanuar dengan senjata tajam dan benda tumpul.

Akibat kejadian itu, tiga orang alami luka. Yanuar mengalami luka di bagian tangan dan leher. Sementara Syarifudin dan satu warga lainnya mengalami luka akibat hantaman benda tajam dan benda tumpul terduga pelaku.

“Jadi ada warga sedang lewat bawa motor berboncengan sama bapaknya diberhentikan oleh sekelompok orang itu dan motornya mau dirampas, lalu saya samperin, eh saya malah diserang sama mereka (terduga pelaku) pake sajam, lalu saya tangkis pake tangan,” paparnya.

Yanuar menyebut jumlah terduga pelaku sekitar 12 sampai 15 orang. Sebagian dari mereka merupakan warga pendatang yang mengontrak di lingkungan tersebut. Sebagian lagi datang dari wilayah Pamulang.

Aksi pengeroyokan dan penganiayaan itu pun berlanjut hingga pagi hari. Warga yang tidak terima, langsung mengepung rumah kontrakan yang dihuni oleh para terduga pelaku. Warga memaksa mereka untuk keluar dari dalam rumah kontrakan itu.

Terpisah, Kapolsek Serpong Kompol Evamon Lubis membenarkan soal adanya peristiwa penganiayaan itu.

Saat itu, kata Evamon, Yanuar tengah melerai tetapi ikut terkena serangan sajam dari para pelaku. Tetapi, hingga kini, Yanuar tak membuat laporan.

“Pak Yanuar tidak buat laporan. Keributannya sesama warga Sumba, mereka bersaudara. Ada juga yang terluka dan sudah buat laporan. Kita sedang buru pelaku utamanya,” kata Evamon, Jumat (23/9/2022). (vyh/asn)