Tangselife.com – Geliat konser musik di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali bangkit paska vakum akibat pandemi Covid-19 beberapa tahun ke belakang.

Dalam semangat menuju masa endemi, musisi underground di Tangsel tak mau ketinggalan momen. Mereka kini mulai beraksi menunjukkan eksistensi melalui gelaran Tangsel Gig Distortion.

Rencananya, Tangsel Gig Distortion bakal digelar di Gang Salem, Serpong pada 2 Juli 2022 mendatang.

Penyelenggara, Dhanbre mengatakan, konser tersebut digelar sebagai keresahan para musisi khusunya underground yang belum memiliki satu wadah untuk menunjukkan eksistensi di masyarakat.

Akibat tak ada wadah, sehingga para musisi keren underground namanya lebih harus di luar kota bahkan luar negeri dibandingkan di kota tempatnya tinggal.

“Kami melihat banyak musisi underground yang berada di Tangsel tapi lebih banyak tampil di luar, untuk itu kami mencoba mewadahi para musisi ini agar bisa tampil di kotanya sendiri,” kata Dhanbre, Senin (20/6/2022).

Dia menerangkan, dalam gelaran konser perdana itu, bakal dimeriahkan sejumlah sejumlah musisi underground asal Tangsel.

Diperkirakan 90 persen musisi yang akan tampil pada Konser Musik Tangsel Gig Distortion ini berasal dari Kota Tangsel.

Banyak dari mereka, lanjut Dhanbre, yang sudah populer di luar kota. Bahkan ada yang mengundang underground internasional.

“Banyak komunitas underground di Kota Tangsel yang membuat acara mengundang musisi dari luar negeri, salah satunya Jepang. Jadi kenapa tidak kita mencoba acara yang sama untuk lebih mengenalkan musik underground kepada warga Tangsel,” ungkapnya optimistis.

Sejumlah musisi yang bakal manggung di Tangsel Gig Distortion diantaranya Still Virgin, SKA Orchestra Tangsel, Kilometer, Married By Accident, Born To Cyco, Slengkats, The Strays, Summer Party, Walking On Disaster, Roda Gila, Shabil, Holy Shit, Concussion, NVNA, Binafsih Reggae SKA.

Pria berkacamata itu menuturkan, konser musisi underground perdana itu bakal digelar secara gratis. Syarat wajibnya, para penonton harus sudah berusia 18 tahun ke atas.

“Kita akan lakukan pengecekan para penonton dengan memeriksa usia di KTP, sehingga mereka yang hadir adalah yang benar-benar ingin menikmati musik underground,” paparnya. (vyh/dre)