TANGSELIFE.COM – Nama Abu Ubaidah kini makin terkenal di dunia internasional, bahkan kemunculannya kini selalu menjadi trending topik di media sosial.

Terlebih lagi ketika dia memaparkan keberhasilan Brigade Al-Qassam dalam memukul mundur tentara Israel di Gaza.

Dimana dalam perang antar Hamas dengan Israel, Abu Ubaidah menjabat sebagai juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, sehingga kemunculannya di media, selalu disaksikan banyak orang.

Dengan mengenakan penutup wajah dari sorban, serta suara yang tegas dan postur tubuh yang tegap, seperti mengisyaratkan kemunculannya di media sosial bukti bahwa Hamas belum kalah hingga perang yang sudah berjalan lebih dari satu bulan ini.

Namu, hingga kini sosoknya masih misterius, nama Abu Ubaidah pun belum bisa dipastikan nama asli atau hanya nama samarannya di dunia militer.

Tidak hanya itu, wajahnya juga tidak pernah diketahui, sebab setiap kali muncul di publik, dia selalu mengenakan keffiyeh yang menutupi seluruh wajahnya.

Pada tahun 2014, media Israel merilis sebuah foto yang diduga adalah Abu Ubaidah, dengan nama Huzaifa Samir Abdullah al-Kahloot.

Namun, keabsahan foto dan nama tersebut dibantah oleh Brigade al-Qassam, seorang pemimpin seniornya mengatakan bahwa Abu Ubaidah “tidak dan tidak akan muncul di media,” dan hanya sejumlah kecil orang yang tahu siapa dia sebenarnya.

Nama samaran tersebut digunakan diyakini merujuk pada Abu Ubayda ibn al-Jarrah, sahabat Nabi Muhammad dan komandan pasukan Kekhalifahan Rasyidin selama Pertempuran Yarmuk dan Pengepungan Yerusalem pada abad ke-7.

Rekam Jejak Abu Ubaidah

Abu Ubaidah
Juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaidah.

Sejak Mohammad Al-Deif, komandan Al-Qassam, mengumumkan dimulainya operasi Banjir Al-Aqsa, yang melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober lalu, lalu Abu Ubaidah telah muncul di layar kaca.

Kemuncuulannya ini setiap beberapa hari sekali, melalui sebuah rekaman pidato, dengan mengenakan seragam loreng hijau, dan mengenakan keffiyeh merah, untuk menyampaikan posisi Al-Qassam dan membicarakan perkembangan pertempuran.

Sejak dimulainya perang Israel di Jalur Gaza, sosok telah muncul sebelum atau sesudah setiap posisi yang menentukan, dan telah mengelola perang media dengan profesionalisme yang luar biasa dalam menghadapi para juru bicara Israel, menurut para pendukung Hamas di Palestina.

Abu Ubaidah dikenal pertama kali pada tahun 2002 sebagai salah satu pejabat lapangan Al-Qassam.

Dia berbicara kepada hampir semua media dan dalam konferensi pers, tetapi tidak pernah memperlihatkan wajahnya, mengikuti contoh mantan pemimpin Al-Qassam, Imad Aqel, yang dibunuh oleh Israel pada tahun 1993.
Setelah Israel menarik diri dari Gaza pada tahun 2005, Abu Ubaidah secara resmi ditunjuk sebagai juru bicara Al-Qassam.

Pria ini berasal dari kota Naalia di Gaza, yang diduduki Israel pada tahun 1948, dan sekarang tinggal di Jabalia, sebelah timur laut Gaza, menurut informasi terbatas yang bersumber dari Israel.

Rumahnya dibom beberapa kali, pada tahun 2008, 2012, 2014, dan dalam perang di Gaza saat ini. Pada perang tahun 2014, ia mengumumkan penculikan tentara Israel Shaul Aron di tengah-tengah konfrontasi darat.

Warga Palestina pada saat itu turun ke jalan di Tepi Barat dalam pawai spontan, meneriakkan dukungan untuknya dan “perlawanan”.

Abu Ubaidah sebelumnya memiliki akun di Twitter (saat ini X), dan satu lagi di Facebook, sebelum keduanya ditutup.

Saat ini, ia mempublikasikan pesan-pesannya di situs resmi Al-Qassam dan menggunakan aplikasi Telegram dan saluran “Al-Aqsa” yang berafiliasi dengan Hamas untuk menyiarkan video-videonya, yang dipublikasikan ulang oleh berbagai saluran satelit dan media.

Sebelum perang 2014, Abu Ubaidah mempresentasikan tesis master di Universitas Islam dari Fakultas Dasar-dasar Agama, dengan judul, “Tanah Suci antara Yudaisme, Kristen, dan Islam.”

 

Sopiyan
Editor