TANGSELIFE.COM – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) mengumumkan bahwa vaksin Mpox yang tersedia di Indonesia telah mengantongi izin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sehingga aman diberikan pada masyarakat.

Lantas, berapa harga vaksin Mpox di Indonesia?

Nantinya, vaksinasi cacar monyet atau Mpox akan diberikan secara gratis terhadap kelompok berisiko tinggi, sesuai rekomendasi WHO.

Artinya, vaksinasi diberikan untuk mencegah munculnya gejala atau meminimalkan keparahan penyakit.

Sementara itu, menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tirmizi mengungkapkan, masyarakat umum bisa mendapatkan vaksin Mpox secara mandiri atau berbayar.

Kendati demikian, ia belum bisa memastikan harga vaksin Mpox tersebut.

Menurutnya, harga vaksin Mpox di Indonesia kemungkinan berkisar lebih dari Rp3,3 juta sampai dengan Rp3,5 juta.

Dengan demikian, harga vaksin Mpox akan dikenakan untuk masyarakat umum dan digratiskan untuk masyarakat yang berisiko tinggi terpapar Mpox.

Perlu diketahui, sejauh ini Kemenkes tak merekomendasikan vaksin Mpox kepada anak-anak di Indonesia.

Daftar Kelompok Penerima Vaksin Mpox

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa vaksin Mpox tak dilakukan secara massal, melainkan hanya menyasar kelompok berisiko tinggi.

Salah satunya adalah lelaki suka lelaki (LSL) serta petugas kesehatan yang merawat pasien Mpox.

Ia menjelaskan alasannya lantaran hampir seluruh pendukung Indonesia telah divaksin cacar sehingga sudah memiliki kekebalan terhadap virus penyebab cacar meskipun kadar kekebalannya berbeda-beda.

Kemudian, cara penularan penyakit yang dulu disebut monkeypox atau cacar monyet ini penularannya rendah.

Mpox menular melalui kontak langsung atau jika tidak langsung harus dengan interaksi secara terus menerus.

Alasan lainnya adalah, Mpox menularnya sangat spesifik, nyaris mirip seperti HIV yang dianggap rendah, tak seperti Covid-19.

Langkah ini sejalan dengan rekomendasi WHO yang menegaskan bahwa vaksin Mpox memang bukan untuk semua orang, melainkan hanya untuk kelompok berisiko tinggi.

Menurut Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI, dr Prima Yosephone, berikut ini kelompok berisiko tinggi yang menjadi penerima vaksin Mpox, antara lain:

– Lelaki aktif berhubungan seks dengan lelaki (LSL)

– Gay, biseksual dan pria yang berhubungan seks dengan pria lainnya

– Individu yang kontak dengan penderita Mpox dalam dua minggu terakhir

– Petugas laboratorium yang melakukan pemeriksaan spesimen virologi terutama di daerah Mpox

– Petugas kesehatan yang melakukan penanganan pada kasus Mpox

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter