TANGSELIFE.COM- Sepanjang tahun 2024 ada 215 peristiwa bencana alam di Tangsel yang tercatat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Ada sembilan jenis bencana alam yang paling umum terjadi di Tangsel, seperti Banjir, angin kencang, longsor, hingga kekeringan.

Adapun menurut keterangan dari Malik Kurniawan selaku Penelaah Teknis Kebijakan di Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tangsel, saat ini bencana hidrometeorologi menjadi ancaman utama.

Pasalnya, adanya perubahan musim dari kemarau ke musim hujan ini membuat status kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi menjadi meningkat.

Pada periode musim hujan ini, bencana alam di Tangsel yang paling rawan terjadi adalah banjir dan pohon tumbang.

“Banjir dan pohon tumbang merupakan dua jenis bencana yang paling sering terjadi,” ujar Malik Kurniawan.

90 Peristiwa Bencana Alam di Tangsel Terjadi Selama Bulan September-Oktober 2024

Dari total 215 kejadian bencana alam di Tangsel sepanjang 2024, 90 di antaranya terjadi pada bulan September hingga Oktober.

Jenis bencana yang paling sering terjadi di Tangsel adalah banjir, dengan titik rawan yang tersebar di berbagai wilayah.

Mengingat saat ini masih dalam periode musim hujan, BPBD Tangsel telah mempersiapkan sejumlah langkah antisipasi terhadap potensi bencana yang mungkin meningkat.

Pasalnya, cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang juga masih mengintai wilayah Tangsel.

Saat ini BPBD Tangsel sendiri sedang menyusun jadwal status siaga darurat bencana di Tangsel.

Sebagai bentuk antisipasi bencana alam di Tangsel, BPBD mendirikan posko siaga darurat bencana di Pamulang dan pondok Aren.

Kehadiran posko ini berfungsi sebagai pusat informasi untuk masyarakat yang memerlukan bantuan atau sekedar ingin mengetahui langkah-langkah persiapan menghadapi bencana.

Tak hanya itu, BPBD Tangsel juga bekerja sama dengan Organisasi Radio Amartir Indonesia (ORARI) untuk memperkuat sistem penyebaran informasi di masyarakat.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Jihan Hoirunisa
Editor
Jihan Hoirunisa
Reporter