TANGSELIFE.COM-Layanan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) baik ATM maupun mobile banking hingga kantor cabang mengalami gangguan sejak Senin 8 Mei 2023.

Hingga kini, sistem perbankan BSI masih bermasalah. Erornya sistem BSI sejak tiga hari lalu itu diduga akibat serangan siber. 

Bermasalahnya sistem BSI bermula saat para nasabah mengeluhkan sulit atau bahkan tak bisa mengakses layanan perbankan BSI, baik ATM maupun m-banking. 

Sejumlah nasabah mengeluhkan tidak bisa menarik uang miliknya yang disimpan di bank tersebut, membuat trending di media sosial (medsos). 

Usai m-banking bermasalah, para nasabah ramai-ramai mengakses ATM untuk mengambil uang yang ada pada tabungannya. 

Tapi lagi-lagi ATM juga eror. Begitu juga pelayanan di kantor cabang BSI juga mengalami masalah serupa. 

Para nasabah mengeluhkan lamanya gangguan sejak pagi hingga sore yang berulang selama tiga hari belakangan ini. 

BSI meminta maaf atas insiden erornya sistem mereka. BSI beralasan bermasalahnya sistem perbankan mereka karena tengah melakukan pemeliharaan sistem. 

Akibat proses itu, sistem perbankan BSI tidak dapat diakses sementara waktu.

Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo mengklaim layanan ATM dan kantor cabang sudah normal bertahap pada Senin 8 Mei 2023 sore.

“Saat ini sekitar 1.200 unit ATM BSI pulih dan secara bertahap kantor-kantor BSI telah kembali beroperasi,” ujarnya. 

Selain itu, BSI mengaku menormalisasi layanan pada jaringan ATM dan kantor cabang pada Selasa 9 Mei 2023. 

Nasabah disebut bisa melakukan transaksi di jaringan cabang dan ATM BSI di seluruh Indonesia.

Secara bertahap, layanan BSI Mobile juga disebut sudah dapat diakses oleh nasabah dengan fitur-fitur dasar.

Meski demikian, keluhan soal sulitnya akses masih banyak mengemuka di medsos hingga Kamis 11 Mei 2023 siang ini. .

Sistem Perbankan Diduga Kena Serangan Ransomware

Terganggunya sistem perbankan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk itu bukan karena system maintenance.

Melainkan serangan ransomeware atau sejenis virus malware yang menyerang perangkat dengan sistem enkripsi file. 

Gangguan serangan ransomeware tersebut sempat ramai di media sosial Twitter pada Senin, 8 Mei 2023, bahkan sampai membuat nasabahnya geram.

BSI diduga terkena serangan ransomware usai sempat down dalam jangka waktu lama.

Pakar forensik digital dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengakui ada rumor serangan ransomware terhadap sistem perbankan BSI.

“Issuenya begitu (BSI kena serangan ransomware). Tapi tanpa bukti yang solid kita tidak bisa memastikan,” ujar dalam keterangan resmi dikutif Kamis 11 Mei 2023.

Dikutip dari situs perusahaan keamanan siber Trellix, ransomware merupakan jenis serangan malware atau program komputer yang merusak sistem. 

Tujuan pihak yang menginveksi ransomware meminta uang tebusan dengan ancaman mempublikasikan data pribadi korban atau memblokir akses secara permanen.

Ransomware seringkali didistribusikan ke berbagai target atau sistem dengan menggunakan spam email. 

Setelah serangan berhasil, ransomware mengeluarkan dan mengeksekusi kode biner berbahaya pada sistem yang terinfeksi.

Kode biner itu kemudian mencari dan mengenkripsi file berharga, seperti dokumen Microsoft Word, gambar, database, dan sebagainya.

Ransomware juga dapat mengeksploitasi kerentanan sistem dan jaringan untuk menyebar ke sistem lain hingga dapat merusak sistem.

Alfons juga mengatakan kalau yang terjadi pada BSI ciri-ciri yang mengarah ke indikasi serangan ransomware tersebut.

“Semua layanan tidak bisa diakses, artinya memang database utama yang bermasalah,” terangnya juga. 

“Harusnya kan ada backup sistem, dan kalau backup bisa berjalan mustinya masalah akan selesai dalam bilangan jam,” paparnya juga. 

Karena biasanya, serangan ransomware mengenkripsi database utama dan sistem inti. “Sistem cadangan (backup) tak luput jadi sasaran penyerang,” katanya lagi. 

Jadi, ujarnya juga, kalau dari gejala yang dialami BSI agak mencurigakan. “Kalau backup bermasalah juga, masalah tidak selesai dalam bilangan jam,” tandasnya. 

Ini Kata Dirut BSI terkait Serangan Ransomware

Dirut BSI buka suara soal isu serangan ransomware yang menimpa sistem perbankan bank tersebut, hingga heboh di media sosial. 

Dalam keterangan resminya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi, mengatakan pihaknya masih melakukan penelusuran.

“Perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak,” terang Hery dikutip Kamis 11 Mei 2023.

Hery yang mewakili BSI meminta maaf kepada pelanggan yang mengalami gangguan hingga perbankan BSI hingga saat ini.

“Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini,” ujarnya juga. 

Hery menjelaskan BSI telah berhasil melakukan normalisasi layanan pada jaringan ATM dan kantor cabang pada Selasa 9 Mei 2023. 

Pada Selasa, katanya juga, nasabah telah bisa melakukan transaksi di jaringan cabang dan ATM BSI yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pada malam harinya, secara bertahap layanan BSI Mobile juga sudah dapat diakses oleh nasabah dengan fitur-fitur basic.

Namun, pada Rabu 10 Mei 2023 pukul 14.00 WIB, BSI tengah melakukan monitoring dan proses normalisasi transaksi yang berdampak pada layanan BSI tidak bisa diakses.

Eror pada sistem itu membuat layanan di kantor cabang, akses BSI Mobile maupun ATM di seluruh Indonesia tidak bisa diakses

“Kami akan terus memberikan informasi terkini sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan normal,” tandas Hery juga.