TANGSELIFE.COM-Sejak beberapa hari terakhir Ramadan dan dua hari Lebaran 2023, suhu udara panas terjadi di sejumlah daerah di Tanah Air terutama saat Lebaran 2023. 

Ternyata itu dampak dari beberapa negara di Asia sedang mengalami “heatwave” atau gelombang panas. Indonesia memang tidak terdampak gelombang panas.

Akibatnya suhu maksimum udara permukaan di sejumlah daerah di Tanah Air menjadi tergolong panas.

Kondisi suhu udara panas, dalam sepekan terakhir, dan cuaca panas ini terparah dalam sejarah Asia Tenggara. 

Beberapa wilayah Asia, seperti Laos dan Thailand, suhu udara dilaporkan mencapai 44 derajat celcius. Suhu udara panas mengalami rekor tertinggi di Bangladesh yang mencapai 51 derajat celcius. 

Karena itu, saat berhadapan dengan situasi seperti ini, masyarakat diminta tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di luar ruangan. 

Termasuk saat libur Idul Fitri 1444 Hijriah. Selain itu juga, masyarakat diimbau mengantisipasi dampak cuaca panas ini bila tidak ingin berdampak buruk bagi tubuh.  

Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap memberikan peringatan terkait ancaman cuaca ekstrem saat momen Lebaran 2023.

Prakirawan BMKG Rendi Krisnawan mengatakan musim kemarah diperkirakan terjadi antara Mei dasarian kedua dan Juni dasarian kedua.

“Jadi saat ini akhir April masih masa transisi dari musim penghujan ke musim kemarau. Termasuk saat  Hari Raya Lebaran,” ujarnya Kamis, 20 April 2023 kemarin.

Rendi juga mengatakan pada masa transisi itu masih ada potensi hujan, terutama pada siang hari menjelang sore hari, kemudian saat sore hari, dan pada malam hari.

“Masih ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, walaupun dengan durasi singkat di beberapa wilayah di Indonesia,” ujarnya juga. 

BMKG menyatakan indeks sinar matahari ultraviolet (UV) di beberapa wilayah Indonesia dinyatakan ekstrem dari pukul 09.00 sampai pukul 13.00 WIB. 

Data pemantauan harian BMKG untuk suhu maksimum saat ini berada pada kisaran 33 sampai 43 derajat celsius.
Cuaca panas tentunya mengganggu masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari. 

Adapun kelompok risiko tertinggi adalah orang lanjut usia, penderita penyakit kronis, mereka yang jarang keluar rumah, dan anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Dampak kondisi panas ekstrem yang ditimbulkan bukan sekadar gerah dan keringat, tapi juga beberapa masalah kesehatan pada tubuh. 

Dampak Kesehatan pada Tubuh Manusia:

1. Heat Cramps

Heat cramps adalah kejang otot yang menyakitkan dan tidak disengaja yang biasanya terjadi saat berolahraga berat atau berada di lingkungan yang panas. 

Gejala heat cramps biasanya meliputi kelelahan, nyeri dan kejang di bagian kaki, perut, juga tangan, serta keluarnya banyak keringat.

2. Sakit Kepala

Pada saat terkena cuaca panas biasanya sebagian orang merasa sakit kepala atau pusing. Itu terjadi karena respons tubuh terhadap tekanan yang ditimbulkan oleh panas. 

Jadi ketika terpapar panas, tubuh perlu mengatur suhunya dengan mengeluarkan keringat, apabila paparan cuaca panas berlangsung terus-menerus, sistem pengendalian temperatur tubuh akan gagal berfungsi.

Lantaran keringat keluar terus menerus dan tubuh akan kekurangan cairan sehingga menyebabkan sakit kepala.

3. Dehidrasi

Saat cuaca panas seringkali menyebabkan dehidrasi karena tubuh akan kehilangan lebih banyak cairan melalui keringat yang dikeluarkan oleh tubuh. 

Ketika mengalami dehidrasi fungsi tubuh tidak berjalan dengan baik sehingga muncul gejala seperti kering pada bagian bibir, jantung berdetak lebih cepat, dan kelelahan.

4. Kulit Terbakar

Bila terkena paparan sinar matahari secara langsung saat beraktivitas di luar rumah bisa menyebabkan kulit terbakar. 

Luka bakar akibat sinar matahari ditandai dengan tanda kemerahan, nyeri, dan kulit menjadi kering, gatal, serta akan mengelupas dalam beberapa hari.

Karena itu disarankan agar masyarakat menghindari paparan sinar matahari secara langsung dan menggunakan cairan tabir surya dengan SPF 30+ antara pukul 10.00 hingga 16.00 WIB.

5. Heat Stroke

Heat stroke adalah penyakit terkait panas yang paling serius. Heat stroke terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi mengontrol suhunya sendiri.

Akibatnya, suhu tubuh naik dengan cepat, mekanisme berkeringat gagal, dan tubuh tidak mampu mendinginkan dirinya sendiri.

Saat suhu tubuh bisa naik hingga 41 derajat celsius atau lebih dalam waktu 10-15 menit langsung terjadi heat stroke. 

Gejala heat stroke biasanya berupa sakit kepala, mual muntah, kelemahan otot dan kram, denyut nadi cepat dan lemah, serta kejang. 

Pada kondisi yang lebih parah heat stroke bisa menyebabkan kerusakan organ vital hingga yang paling ekstrem adalah kematian.

Cara Menghindari Cuaca Panas:

1. Jangan Beraktivitas di Luar Ruangan 

Jika terpaksa keluar rumah maka sebaiknya gunakan tabir surya jika tetap ingin keluar rumah karena keperluan mendadak.

2. Penuhi Mineral Tubuh 

Kebutuhan mineral tubuh dengan cara minum banyak cairan sebanyak 2 liter per hari.

3. Jangan Kenakan Pakaian Ketat

Selain menghindari pakaian ketat juga pakaian berwarna gelap. Karena pakaian berwarna gelap menyerap panas sehingga membuat suhu tubuh lebih panas.

4. Kurangi Aktivitas Fisik 

Jangan melakukan aktivitas fisik yang berat pada siang hari karena aktivitas fisik yang berat membuat tubuh lebih cepat lelah.

5. Hindari Paparan Matahari 

Sebisa mungkin masyarakat menghindari paparan sinar matahari dalam waktu lama, karena akan memicu sunburn. Jika keluar rumah lebih baik kenakan payung.