TANGSELIFE.COM – DPRD meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk fokus menyelesaikan masalah penyakit tuberkulosis (TBC) yang saat ini banyak menjangkiti masyarakat.

Anggota Komisi II DPRD Tangsel, Zulfa Sungki Setiawati mengatakan, Dinkes Tangsel harus memiliki road map penyelesaian masalah kasus TBC.

“Saya minta Dinkes dapat menangani permasalahan tersebut. Dinkes harus memiliki tahapan dan target untuk menangani penyakit TBC,” kata Zulfa ketika dihubungi, Jumat, 4 Juli 2025.

Zulfa menerangkan, sebagai mitra kerja Dinkes Tangsel, Komisi II DPRD akan mendukung langkah pemerintah dalam upaya melindungi seluruh masyarakat dari berbagai macam penyakit.

Di sisi lain, ia juga meminta pemerintah melengkapi fasilitas di seluruh tempat pelayanan kesehatan mulai dari Puskesmas hingga Rumah Sakit.

Dengan begitu nantinya masyarakat yang ingin melakukan pengobatan dapat mendapatkan pelayanan secara maksimal.

“Fasilitas kelengkapanya di setiap Puskesmas harus diperhatikan. Cari formula yang tepat supaya masyarakat dengan kesadaran sendiri dan sukarela memeriksakan dirinya tanpa adanya ketakutan,” terangnya.

Selain itu, Politisi Partai Gerindra itupun mendorong agar pemerintah rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengantisipasi mereka tidak terjangkit penyakit serupa.

“Sosialisasi harus aktif dilakukan, tidak hanya di perwilayah, tapi jemput bola langsung ke rumah rumah agar hasilnya maksimal,” ungkapnya.

“Ikut sertakan semua unsur kepentingan tidak hanya OPD (Organisasi Perangkat Daerah, red) saja. tapi seluruh elemen masyarakat yang ada di dalamnya,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya Dinkes Tangsel mencatat di sepanjang periode bulan Januari hingga Juni 2025 ada 2.639 masyarakat yang terjangkit penyakit TBC.

Dinkes Tangsel Gencarkan Program RW Bebas TBC

Kepala Dinkes Tangsel, Alin Hendalin Mahdaniar mengatakan, untuk menekan angka penderita TBC pihaknya akan menggencarkan program Rukun Warga (RW) bebas TBC.

Program itu nantinya akan melibatkan masyarakat untuk berperan serta secara langsung dalam mencegah penyebaran penyakit tersebut.

Program itu selaras dengan kebijakan pemerintah yang menargetkan Indonesia bebas TBC pada 2030 mendatang.

“TBC ini masih jadi penyakit menular yang harus kita perangi bersama, di 2030 Indonesia harus eliminasi TBC. Di Tangsel kita melakukan kegiatan berbasis kewilayahan dengan membuat RW Bebas TBC,” kata Alin.

Alin mengungkapkan, pada tahun 2025 ini, pihaknya menargetkan 10 persen dari total 735 RW yang ada di Kota Tangsel bebas TBC.

Sementara pada tahun 2030 mendatang, ditargetkan seluruh RW di kota bermotto Cerdas, Modern dan Religius ini dapat bebas dari penyakit menular tersebut.

“Di tahun ini targetnya 10 persen RW harus sudah deklarasikan RW bebas TBC. Kemudian di 2030 100 persen RW sudah deklarasikan bebas TBC,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dwi Oktaviani
Editor
Andre Pradana
Reporter