TANGSELIFE.COM– Gempa Magnitudo 7,3 di Mentawai, Sumatera Barat dimutakhirkan menjadi M 6,9, namun BNPB menyebutkab hingga kini belum dilaporkan menimbulkan kerusakan. 

Padahal, gempa yang terjadi Selasa 25 April 2023 pukul 03:00:57 WIB itu sangat dirasakan di daerah-daerah sekitar hingga ke Sumatera Utara. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan hingga kini belum menerima laporan kerusakan akibat gempa yang mengguncang Kepulauan Mentawai tersebut. 

Plt Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers bersama BMKG pada Selasa 25 April 2023 pagi mengaku belum mendapatkan laporan kerusakan. 

“Kami mendapatkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di lokasi bencana gempa, belum menerima informasi adanya kerusakan infrastruktur,” terang  Abdul.

Berdasarkan pengamatan visual lapangan di Kota Padang, ujar Abdul juga, pihaknya juga tidak melihat adanya kerusakan rumah serta infrastruktur. 

“Kami  mengharapkan nanti tidak ada laporan terkait kerusakan infrastruktur dan rumah warga di lokasi gempa dan daerah-daerah sekitarnya yang terdampak,” katanya juga. 

Selain itu juga, Abdul mengimbau masyarakat utamanya warga pesisir yang mengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing.

Lantaran, BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami yang berpotensi terjadi di Sumatra Utara usai gempa berkekuatan M 6,9 yang mengguncang Kepulauan Mentawai pukul 03:00:57 WIB itu.

“Jadi peringatan dini tsunami sudah diakhiri oleh BMKG, dan masyarakat saat ini sudah bisa kembali di rumah,” paparnya juga.

Tapi, katanya lagi, sebelum menghuni rumah Abdul pun meminta masyarakat mengecek kondisi rumah masing-masing apakah terdapat kerusakan struktural atau tidak akibat gempa bumi.

“Terutama cek kondisi dudukan kaki atau kuda-kuda atap rumah apakah ada yang bergeser. Kalau bergeser dikhawatirkan apabila ada gempa susulan ambruk dan mencederai penghuni rumah,” cetusnya. 

Abdul juga menjelaskan, jika ada rumah warga yang rusak pascagempa mengalami kerusakan, maka masyarakat diminta melaporkan ke aparat desa atau BPBD setempat agar bisa disiapkan tempat evakuasi sementara. 

Senada, BPBD Kabupaten Agam, Sumbar, langsung mengerahkan personel untuk mendata kerusakan bangunan dampak gempa bumi  di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Selasa 25 April 2023 dinihari. 

“Personel Satgas dan Pusdalops melakukan pendataan bangunan rusak mulai rumah milik warga, bangunan pemerintah dan lainnya,” terang Kepala Pelaksana BPBD Agam, Bambang Warsito, Selasa 25 April 2023.

Dia juga mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan camat, wali nagari atau kepala desa adat dan pihak lainnya belum ada dampak kerusakan dari gempa bumi Melawati M 6,9 tersebut.

Meski begitu, kata Bambang lagi, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan 16 camat untuk mendata kerusakan bangunan pasca gempa tersebut.

Bambang juga mengatakan gempa bumi tersebut sangat dirasakan warga Kabupaten Agam, sehingga mereka berhamburan keluar rumah pada dinihari tersebut. 

Bahkan, sebagian warga yang tinggal di sepanjang garis pantai Kecamatan Tanjungmutiara, mengungsi ke tempat yang lebih aman di Sungai Nibuang, Cacang dan lainnya.

Warga itu mengungsi karena adanya informasi potensi tsunami yang beredar di media sosial (medsos)  yang sempat diedarkan oleh BMKG.

Goncangan Gempa Terasa di Tujuh Daerah

Gempa bumi yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumbar dirasakan di tujuh kabupaten/kota. Itu berdasarkan laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, Selasa pukul 05.20 WIB. 

BNPB menyebutkan laporan guncangan sangat kuat pertama datang dari Kabupaten Kepulauan Mentawai, yang menjadi lokasi paling dekat pusat gempa bumi  selama 3-5 detik. Akibatnya, warga panik dan keluar rumah. 

Akibat gempa itu, sebagian besar warga Kecamatan Siberut Barat, Kecamatan Siberut Barat Daya dan Kecamatan Siberut Utara mengungsi ke lokasi aman di dataran yang lebih tinggi dari perairan. 

“Apalagi, saat gempa bumi terjadi hujan turun sangat lebat dan arus listrik padam,” ujar Plt Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari, Selasa 25 April 2023 pagi. 

Lalu, gempa terasa di Kota Padang, Sumatera Barat. Warga yang tinggal di ibu kota Sumatera Barat itu merasakan guncangan gempa bumi cukup kuat selama kurang lebih 30 detik. 

“Dinding rumah warga berderik, lampu gantung bergoyang dan beberapa benda yang berada di atas meja ada yang jatuh. Karena itu sebagian warga mengungsi menjauhi laut,” ujar Abdul juga. 

Goncangan juga terasa di Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, dan dua wilayah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yakni Kabupaten Nias Selatan, dan Kota Gunung Sitoli.