TANGSELIFE.COM – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tangerang Selatan (Tangsel) turut terdampak imbas adanya pemotongan dana transfer ke daerah.
Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, berdasarkan hasil perhitungannya, dana yang berasal dari pemerintah pusat dan provinsi berkurang hingga mencapai Rp510 miliar.
“Jadi APBD Tangsel terkoreksi sebesar Rp510 miliar, yang berasal dari dana perimbangan pusat dan provinsi,” kata Benyamin, Rabu, 15 Oktober 2025.
Benyamin menerangkan, dengan adanya pemotongan dana transfer itu, pihaknya akan melakukan efisiensi belanja di sejumlah pos kegiatan.
Beberapa pos yang diefisiensikan diantaranya anggaran makan minum, iklan, rapat hingga hibah.
“Rapat tidak boleh di hotel lagi, semua rapat harus menggunakan aset milik Pemkot. Kalau pun harus di luar, hanya untuk kegiatan penting seperti rapat Forkopimda atau yang melibatkan unsur eksternal,” ungkapnya.
“Makan minum juga dikurangi drastis.
Saya akan keluarkan surat edaran supaya rapat diusahakan sebelum jam 12 siang atau setelah jam 2 siang, agar tidak ada makan siang,” tambahnya.
Benyamin mengaku sebelumnya telah berupaya menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk memastikan tidak ada kegiatan yang terdampak.
Namun langkah itu belum optimal untuk menutup kurangnya anggaran akibat pemotongan dana tersebut.
“Saya sudah berupaya menaikkan pendapatan asli daerah, tapi ternyata tidak terkejar. Jadi satu-satunya cara adalah mengurangi belanja,” pungkasnya.