TANGSELIFE.COM – Perusahaan startup Nafas mengungkapkan deretan kota yang memiliki udara terkotor di Indonesia.

Nafas sendiri merupakan perusahaan penyedia data kualitas udara yang didirikan oleh mantan CMO Gojek yakni Piotr sejak 2020.

Platform tersebut diklaim menciptakan jaringan terbesar sensor kualitas udara di sejumlah wilayah di Indonesia.

Lantas, kota mana saja yang termasuk memiliki udara terkotor di Indonesia?

Kota dengan Udara Terkotor di Indonesia

Tak hanya menyebut nama kotanya, mereka juga memaparkan alasan mengapa lima kota tersebut termasuk dalam jajaran udara terkotor.

Menurut Piotr selaku pendiri Nafas, berikut ini kota dengan udara terkotor di Indonesia:

1. Tangerang Selatan

Kota pertama dengan udara terkotor bukanlah Jakarta, melainkan Kota Tangerang Selatan.

Menurut Piotr, banyaknya transportasi, industri, hingga bakaran sampah menjadi penyebab utama Tangerang Selatan menduduki posisi pertama kota dengan udara terkotor.

2. Bandung

Lebih lanjut, menurut Piotr, Bandung jadi kota dengan udara terkotor kedua yang ada di Indonesia karena banyaknya pembakaran lahan, seperti padi (agrikultur).

3. Tangerang

Penyebab Tangerang menjadi kota dengan udara terkotor di Indonesia adalah bakaran sampah di pemukiman warga.

“Memang ada banyak warga-warga yang suka bakar sampah, seperti di RT RW,” tutur Piotr.

4. Bogor

Mungkin sebagian besar orang menganggap bahwa Kota Hujan ini tak masuk dalam kategori kota dengan udara terburuk di Indonesia.

Namun menurut Nafas, Bogor masuk posisi ke-4 sebagai kota pemilik udara terkotor.

Alasan utama yang menjadi penyebab Bogor memiliki udara kotor adalah banyaknya industri pabrik besar.

5. Bekasi

Sementara itu, Bekasi menduduki posisi 5 sebagai kota dengan udara terkotor di Indonesia.

Salah satu penyumbang utamanya adalah banyaknya transportasi yang beroperasi, mulai dari kendaraan pribadi hingga kendaraan proyek.

“Nah di Bekasi salah satu alasannya adalah transportasi. Ada banyak mobil, motor, truk, bus dan lain-lain,” tutur Piotr.

Untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya bisa mengunduh aplikasi Nafas di App Store atau Google Play Store.

Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter