TANGSELIFE.COM-Sejak beberapa waktu belakangan ini, cuaca panas melanda beberapa wilayah di Tanah Air termasuk Jabodetabek. 

Cuaca panas kadang diselingi hujan yang tidak menentu berdampak banjir dan juga terganggunya kesehatan masyarakat karena suhu berubah dengan drastis. 

Sampai kapan cuaca panas ini akan terjadi di Indonesia? 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa kondisi panas ini  jadi siklus yang biasa dan terjadi setiap tahunnya. 

Penyebabnya karena suhu panas yang terjadi sekarang merupakan fenomena akibat adanya gerak semu matahari.

Potensi suhu udara panas seperti itu di Tanah Air dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Siklus tahunan itu terutama berdampak pada sejumlah wilayah di Pulau Jawa termasuk Jabodetabek. 

Biasanya, temperatur udara sedikit naik atau lebih panas pada sepanjang bulan April dan Mei. 

Lalu suhu panas itu kembali memuncak di bulan Oktober. Tapi pada selain bulan tersebut, temperatur akan menurun hingga 20 derajat Celcius.

Dikutip dari situs resmi bmkg.go.id, BMKG, suhu di Indonesia yang merupakan negara tropis dan temperatur akan konstan berada pada sekitar 30 derajat Celcius lebih. 

Karena suhu panas itu, BMKG menyarankan masyarakat menyesuaikan aktivitas di luar ruangan termasuk dengan menggunakan perangkat pelindung diri dari terik matahari.

Seperti menggunakan payung saat beraktivitas di luar rumah kalau panas dan bisa juga mengenakan topi, atau tabir surya.

Selain itu juga, Sena meminta masyarakat waspada  karena saat ini Indonesia tengah beralih dari musim hujan ke musim kemarau. 

Sepanjang 2023 ini, sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau yang cukup panjang.

BMKG memprediksi musim kemarau terjadi mulai akhir bulan Mei hingga akhir bulan September mendatang.

Dampaknya akan terjadi kekeringan karena musim kemarau menjadi konsekuensi dari kondisi panas yang saat ini terjadi.

Adapun, wilayah yang berpotensi kekeringan yakni Indonesia bagian selatan khatulistiwa yang memiliki perbedaan yang cukup jelas antara musim hujan dan kemarau.

Selain itu juga, wilayah Jawa Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, akan mengalami kekeringan.

Kekeringan juga akan melanda sebagian besar pulau Sumatra bagian selatan dari Riau ke selatan.