TANGSELIFE.COM – Kepala Sekolah Rakyat 33 Tangsel, Gina Intana Dewi, menyebut akan segera membuat jadwal kunjungan untuk para orang tua siswa.
Pasalnya, para siswa yang terdaftar sebagai peserta didik akan tinggal di asrama yang sudah disediakan, sehingga para orang tua tidak selalu bisa datang ke sekolah untuk bertemu anaknya.
“Nanti akan ditetapkan jadwal kunjungan untuk orang tua ke sekolah. Nanti akan diproses secepatnya,” kata Gina seusai peresmian Sekolah Rakyat 33 Tangsel, Jumat, 15 Agustus 2025.
Gina menjelaskan, meski tidak selalu bisa bertemu anaknya, namun para orang tua tetap dapat mengetahui perkembangan aktivitas anak melalui wali asuh yang sudah ditunjuk.
“Ada jadwal tertentu (untuk menjenguk). Tapi kalau komunikasi pasti bisa jalan terus malalui wali asuh dan wali kelasnya,” ungkapnya.
Sementara Direktorat Jaminan Sosial Kemensos, Risma Kusumaningrum menyabur, di Sekolah Rakyat Tangsel terdapat 13 wali asuh dan 2 wali asrama.
Mereka yang menjadi wali asuh dan wali asrama merupakan SDM Kemensos yang berasal dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
“Artinya SDM Kemensos yang ditugaskan untuk mengikuti juga, menjadi ambil bagian untuk dalam tenaga pendidikan di sekolah rakyat,” ungkapnya.
Sekolah Rakyat di Tangsel sendiri resmi beroperasi mulai Jumat (15/8). Peresmian Sekolah Rakyat ditandai dengan dimulainya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dihadiri langsung oleh Gubernur Banten, Andra Soni.
Total ada 150 siswa dari berbagai wilayah di Provinsi Banten yang terdaftar sebagai peserta didik di Sekolah Rakyat Menengah Atas tersebut.
Seluruh kebutuhan penunjang aktivitas belajar mengajar peserta didik akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
Sekolah Rakyat sendiri menggunakan sistem boarding school, sehingga para siswa akan tinggal di asrama yang sudah disediakan.