TANGSELIFE.COM – Anak di bawah umur yang menjadi korban pelecehan guru rebana di Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bertambah menjadi empat orang.
Jumlah itu diketahui dari korban yang sedang didampingi oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Tangsel.
“Ada empat orang (korban pelecehan), nambah lagi satu hari ini,” kata Kepala UPTD PPA Tangsel, Tri Purwanto ketika dihubungi, pada Selasa, 15 April 2025.
Tri menyebut, korban pelecehan guru rebana di Ciputat yang terbaru diketahui berinisial B, bocah laki-laki berusia 6 tahun.
Saat itu orang tua dari korban terbaru itu melaporkan kejadian yang dialami anaknya tersebut ke Polres Tangsel.
“Dari laporan, orang tuanya lapor ke Polisi, dari Polisi dilimpahin ke kita,” ungkapnya.
Tri mengungkapkan, para pelaku saat ini sudah didampingi oleh pihaknya, baik untuk menjalani proses hukum maupun pemberian trauma healing.
“Sudah ditangani oleh pihak kami, kemarin kan orang tuanya lapor, sudah kami dampingi BAP dan Visum. Sekarang satu lagi nambah, sedang menjalani proses visum,” pungkasnya.
Untuk diketahui pelaku pelecehan seksual berinisial AA (35), ia tinggal di sebuah rumah kontrakan yang berada di wilayah Kecamatan Ciputat.
Pelaku tinggal seorang diri di rumah kontrakan tersebut.
Sehari-hari pelaku dikabarkan berprofesi sebagai petugas pengantar sayur dan guru hadrah untuk anak-anak sekitar tempat ia tinggal.
Pelaku sendiri telah diamankan oleh pihak Kepolisian pada Minggu malam (13/4), saat ini ia masih menjalani proses penyelidikan di Mapolres Tangsel.