TANGSELIFE.COM – Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) buka posko pengaduan usai adanya kasus pencabulan yang dilakukan oleh seorang pedagang tahu bulat di Pamulang.
Kepala UPTD PPA Tangsel, Tri Purwanto mengatakan, langkah itu diambil karena pihaknya menduga terdapat lebih dari satu korban dari aksi pencabulan tersebut.
“Makanya kita sudah menyarankan ke pihak RT, kalau memang ada lebih dari satu silahkan hubungi kita,” kata Tri, Sabtu, 27 September 2025.
Selain itu, para korban juga bisa langsung mendatangi kantor UPTD PPA Tangsel yang berada di Puspemkot Tangsel.
Tri tak menampik bahwa para korban biasanya memiliki rasa takut untuk melapor kejadian yang dialaminya.
Oleh karena itu, nantinya UPTD PPA akan melakukan pendampingan kepada korban, baik pendampingan hukum maupun psikologis.
“Atau bisa langsung mendatangi kantor kita. Tentu kita akan memberikan pendampingan,” pungkasnya.
Korban Pencabulan Pedagang Tahu Bulat Alami Trauma
Tri sebelumnya menyebut bahwa pihak UPTD PPA Tangsel telah mendatangi kediaman salah satu korban.
Dari hasil pertemuan itu diketahui bahwa korban masih dihantui rasa takut dan trauma.
UPTD PPA Tangsel sendiri akan melakukan trauma healing agar kondiri korban dapat kembali pulih.
“Masih ada rasa ketakutan. Pelaku sudah ketangkap pun mereka masih was-was, takutnya kalau pelakunya sudah keluar nanti mencari dia,” ungkapnya.
Polisi Lakukan Penyelidikan
Kanit PPA Polres Tangsel, Ipda Abdurrochman Ismail menyebut, hingga saat ini baru ada satu korban yang membuat laporan ke pihak Kepolisian.
Ia pun menghimbau kepada masyarakat untuk tidak ragu melapor jika didapati keluarganya turut menjadi korban aksi bejat tersebut.
“Untuk saat ini baru satu yang melaporkan, tapi tidak menutup kemungkinan ada korban-korban lain. Kami himbau kepada masyarakat, kira-kira ada yang merasa jadi korban silahkan datang ke Polres Tangsel untuk melaporkan kejadian,” pungkasnya.