TANGSELIFE.COM-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan cuaca ekstrem bakal melanda sebagian wilayah Indonesia dampak Bibit Siklon 98S.
Bibit Siklon 98S ini berpeluang jadi Siklon Tropis yang dampaknya memicu cuaca buruk di beberapa wilayah di Tanah Air.
Seperti hujan deras disertai angin kencang dan petir serta gelombang laut tinggi.
Apa itu Bbit Siklon Tropis?
Seperti dikutip dari situs resmi BMKG, siklon tropis adalah badai dengan kekuatan yang besar yang bila terjadi akan berdampak merusak suatu daerah.
Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C.
Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 kilometer (km) dengan tekanan udara di pusatnya mencapai 1006 mb.
Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya itu mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.
Adapun secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan laut yang hangat.
Adapun wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum setidaknya 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, dan bertahan setidaknya selaam 6 jam.
Untuk masa hidup suatu siklon tropis rata-rata berkisar paling cepat selama tiga hari dan paling lama sampai 18 hari.
Pasalnya, energi siklon tropis didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah bahkan punah saat bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau melintasi daratan.
Nama siklon tropis juga dikenal dengan berbagai istilah di sejumlah negara tergantung terciptanya siklon tersebut.
Seperti badai tropis atau typhoon atau topan jika terjadi dan terbentuk di kawasan Samudra Pasifik Barat.
Selain itu, nama siklon tropis akan menjadi siklon atau cyclone jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan bernama hurricane jika terbentuk di Samudra Atlantik.
Mengenal Bibit Siklon Tropis dan Dampaknya
Sedangkan yang disebut Bibit Siklon 98S adalah tanda-tanda awal terbentuknya Siklon Tropis.
Di Indonesia selain Bibit Siklon 98S juga sering terjadi Bibit Siklon 97S, Bibit Siklon 94S dan lainnya.
Bibit siklon ini jika menjadi Siklon Tropis maka akan berdampak cuaca buruk, yakni hujan deras disertai angin kencang, petir/kilat dan juga gelombang laut tinggi antara 1,5 meter sampai 4 meter.
Untuk diketahui, sebelumnya para pakar mengungkap Bumi makin panas akibat peningkatan kadar gas rumah kaca (karbon dioksida, nitrogen dioksida, metana, dan freon) di atmosfer.
Gas-gas ini memerangkap panas Matahari agar tak memantul ke luar angkasa. Dalam kondisi lingkungan normal, keberadaan gas ini diperlukan untuk membuat Bumi hangat.
Saat kadarnya berlebih, terutama akibat emisi karbon dari kendaraan bermotor dan industri, gas-gas ini memicu peningkatan panas secara global hingga memicu perubahan iklim.
Efeknya adalah siklus hidrologi yang berubah yang membuat cuaca lebih ekstrem, musim hujan makin basah, musim kemarau makin kering, serta bencana alam jadi makin sering terjadi.