TANGSELIFE.COM- Nikuba sebuah alat canggih yang dibuat oleh Orang Cirebon bernama Aryanto Misel menarik perhatian masyarakat Indonesia.

Pasalnya, Nikuba diklaim sebagai alat yang mampu mengubah air menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dapat menggerakan mesin kendaraan bermotor.

Nikuba diprediksi bisa untuk menghemat BBM secara signifikan.

Berdasarkan namanya, Nikuba berasal dari kata “Niku Banyu” atau “ini air”, dikabarkan alat ini dapat mengkonversi air dengan  sistem pemisahan hidrogen dan oksigen yang terkandung dalam air menjadi hidrogen untuk bahan  bakar.

Alat dengan teknologi canggih ini mendapatkan perhatian perusahaan otomotif luar negeri.

Perusahaan pabrikan otomotif terkenal di Eropa, melakukan survey langsung ke asal tekanologi Nikuba ini lahir yaitu, Kota Cirebon.

Salah satunya juga, produsen otomotif luar negeri asal Italia mengundang pemilik inovasi Nikuba, Aryanto untuk mempresentasikan langsung hasil karyanya itu ke Italia.

Akhirnya, pada 18 Juni 2023 Aryanto mempresentasikan penemuannya ini di Milan,Italia.

Ditemani ole dua orang petinggi PT Octagon yaitu Sumardi dan Imanuel Hutape, ketiganya dimintta untuk melakukan uji coba Nikuba pada mobil Ferrari dan Motor Duccati.

Kabarnya apabila Nikuba ini berhasi dalam tahap uji coba, maka teknologi ini akan dipakai oleh motor Ducati untuk ajang MotoGp.

Lantas, Apa itu Nikuba yang membuat para produsen otomotif luar negeri penasaran?

Berikut ulasan singkatnya.

Penjelasan Terkait Nikuba.

Nikuba merupakan alat inovasi baru yang digadang-gadang mampu mengubah air menjadi BBM kendaraan.

Temuan ini sempat viral di media sosial pada Mei 2022, Nikuba ini terpasang dibanyak motor para Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodam III/ Slw.

Tujuan dari pemasangan Nikuba di motor milik Babinsa untuk mendapatkan data-data untuk menyempurnakan inovasi baru tersebut agar aman, efisensi dan terjamin ketahanannya.

Menurut penciptanya, Nikuba memiliki cara kerja yang sederhana mengandalkan generator elektrolis, untuk memisahkan Hidrogen dan Oksigen di dalam Air.

Hasil dari pemisahan ini menghasilkan Hidrogen yang akan lansgung dialirkan ke ruang pembakaran kendaraan bermotor untuk dijadikan bahan bakar.

Sedangkan, Oksigennya akan kembali dielektrolisis untuk menjadi Hidrogen yang akan dialirkan ke ruang pembakaran kendaraan bemotor.

Cara kerja Nikuba yang seperti itu disebut bisa menggantikan BBM.

Perlu untuk diingat air yang bisa digunakan hanyalah air yang tidak mengandung logam berat.

Hasil uji coba alat ini membuktikan, bahwa hanya membutuhkan 1 liter air yang telah diubah menjadi Hidrogen untuk bisa menjalankan kendaraan pulang-pergi Cirebon- Semarang.

Pembuatan Nikuba Memakan Waktu 5 Tahun.

Dalam pembuatan inovasi baru ini yang diberi nama Nikuba, memakan waktu lima tahun untuk menciptakannya.

Selain memakan waktu yang  lama, membuat Nikuba juga mengahabiskan uang yang tidak sedikit selama melakukan uji coba alar ini.

Berdasarkan keterangan pencipta Nikuba Aryanto,

“Dalam jangka lima tahun saat melakukan riset, kurang lebih saya sudah menghabiskan dua motor untuk dijual”, tutunya.

Harga Jual Nikuba. 

Nikuba ini memiliki hak paten resmi yang terdaftar di kode kelas 9 dengan nomor DID2022054964.

Dikabarkan Lelaki asal Cirebon ini, menjual satu unit Nikuba penemuannya ini dengan harga Rp 4,5 juta.

Mengingat kecanggihan yang bisa dibuat dengan alat ini, membuat harga jual Nikuba itu terdengar sangat ekonomis.

Tanggapaan Para Ilmuwan Terkait Nikuba.

Pakar Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)  Moh. Nur Yuniarti  meragukan cara kerja dari inovasi baru ini yang disebut bisa mengubah air menjadi BBM.

Nur memang belum melihat secara langsung cara kerja Nikuba dan hanya mendapatkan informasi dari media, menurutnya Nikuba tidak punya pengaruh yang signifikan untuk kendaraan.

Dikutip berdasarkan wawancara Nur dengan CNNIndonesia.com.

” Saya belum lihat alatnya seperti apa, kalau berdasarkan media alat itu menghasilkan Hidrogen yang disalurkan ke ruang pembakaran untuk dijadikan BBM. Berdasarkan lembaga-lembaga yang terpercaya juga alat itu tidak memberikan dampak yang cukup signifikan untuk mesin kendaraan bermotor”, tuturnya.

Tanggapan ahli lain dari Pusat Riset Material Maju Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Deni Shidqi Khaerudini memberi tanggapan untuk inovasi ini.

Menurut Deni, masyarakat perlu kritis dan skeptis terhadap segala teknologi baru termasuk Nikuba.

Dikutip berdasarkan wawancara Deni dengan detik.com yaitu,

“Tentu saja karya inovasi apapun perlu didukung. Tapi, sekali lagi masyrakat untuk lebih baik dan bijak agar tidak over claim.

Namun sayangnya, inovasi baru ini kurang mendapat dukungan dari pemerintah dan dipandang sebelah mata.

Meskipun begitu, Nikuba justru mendapat perhatian lebih untuk perushaan otomotif luar negeri.

 

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife