TANGSELIFE.COM – Demi menghindari macet saat momen Idul Fitri, masyarakat diimbau mudik Lebaran 2024 lebih awal.

Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi telah mengumumkan hasil survei tanggal arus puncak dan balik mudik Lebaran 2024.

Survei dilakukan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi.

Berdasarkan survei, puncak arus mudik Lebaran 2024 diprediksi terjadi pada Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) atau H-2 Idul Fitri.

Di tanggal tersebut, diprediksi ada potensi pergerakan sebanyak 26,6 juta orang (13,7%).

Adapun perkiraan puncak arus balik yakni Minggu 14 April 2024 atau H+3 Idul Fitri dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2%).

Kemenhub Siap Antisipasi Lonjakan Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah akan menyiapkan berbagai antisipasi lonjakan pemudik melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.

“Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan,” kata Menhub Budi melalui keterangan resmi.

Lebih lanjut, potensi pergerakan masyarakat selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2024 mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.

Angka tersebut meningkat jika dibandingkan potensi pergerakan masyarakat pada momen Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.

Berikut daftar hasil survei daerah asal perjalanan terbanyak:

1. Jawa Timur sebesar 16,2% (31,3 juta orang);

2. Jabodetabek sebesar 14,7% (28,43 juta orang); dan

3. Jawa Tengah sebesar 13,5% (26,11 juta orang).

Sementara daerah tujuan terbanyak, yaitu:

1. Jawa Tengah sebesar 31,8% (61,6 juta orang);

2. Jawa Timur sebesar 19,4% (37,6 juta orang); dan

3. Jawa Barat sebesar 16,6% (32,1 juta orang).

Adapun minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik Lebaran terbanyak, antara lain:

– kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta);

– bus 19,4% (37,51 juta);

– mobil pribadi 18,3% (35,42 juta); dan

– sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).

Minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan mudik Lebaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

– Kondisi cuaca;

– Ekonomi keluarga;

– Tanggal cuti bersama;

– Liburan sekolah;

– Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi; serta

– Tidak ada COVID-19.