TANGSELIFE.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Sosial (Dinsos) menyediakan rumah kontrakan untuk korban ledakan di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, beberapa waktu lalu.
Sebanyak 8 rumah kontrakan disediakan oleh Pemkot Tangsel. Rumah tersebut tersebar di berbagai lokasi namun masih berada di area Kelurahan Pondok Cabe Ilir.
Tenaga Fungsional Penyuluh Dinsos Tangsel, Syaiful Bahri mengatakan, 8 rumah kontrakan itu akan di tempati oleh 10 kepala keluarga yang terdiri dari 37 jiwa.
“Kami sediakan kontrakan sebanyak delapan kontrakan yang tersebar di wilayah Pondok Cabe Ilir,” kata Syaiful, Selasa, 16 September 2025.
Selain menyediakan rumah tinggal sementara, Pemkot Tangsel juga memberikan sejumlah perlengkapan dapur untuk menunjang aktivitas warga.
“Ada peralatan seperti kompor, gas, rice cooker dan perlengkapan dapur lainnya untuk memasak warga,” ungkapnya.
Sementara salah seorang warga, Iyang mengaku sangat terbantu dengan fasilitas yang di sediakan oleh Pemkot Tangsel.
Pasalnya, rumah ia menjadi salah satu yang terdampak akibat ledakan sehingga tidak bisa ditinggali.
“Kebetulan rumah saya itu impact-nya di bagian dinding belakang sama atap plafon semua rusak dan ditambah hujan juga kemarin. Belum bisa karena untuk listrik juga diputus untuk keamanan,” kata Iyang.
Ia berharap pemerintah bisa segera membantu memperbaiki rumahnya yang luluh lantah itu sehingga kita kembali di tempati oleh keluarganya.
“Harapannya bisa disegerakan, ditempatin lagi, tapi kita sama-sama berdoa saja apalagi ada tetangga juga yang masih dirawat karena luka cukup parah,” pungkasnya.
Pemkot Tangsel Akan Perbaiki Rumah Warga yang Terdampak Ledakan
Sebelumnya Wakil Walikota Tangsel, Pilar Saga Ichsan memastikan bahwa Pemkot Tangsel akan membantu memperbaiki rumah warga yang terdampak ledakan yang terjadi pada Jumat (12/9) lalu.
Pilar menurutkan, berdasarkan laporan yang ia dapatkan, total ada 16 rumah yang terdampak akibat kejadian tersebut.
Ke-16 rumah itu mengalami kerusakan yang bervariatif, mulai dari rusak berat, sedang, hingga ringan.
“Kalau yang rusak berat tadi terhitung ada 3 rumah, lalu ada rusak sedang sekitar 6 rumah, sisanya dari total 16 total itu sisanya rusak ringan,” kata Pilar, Sabtu, 13 September 2025.
Berdasarkan hasil perhitungan, total biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki seluruh rumah yang terdampak diperkirakan mencapai Rp600 juta.
Nantinya proses perbaikan akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari pos Biaya Tak Terduga (BTT).
“Kami upayakan yang terbaik dengan dana belanja tidak terduga. Kita maksimalkan untuk dimanfaatkan untuk pembangunan ulang,” pungkasnya,



