TANGSELIFE.COM – Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan memastikan pembangunan fasilitas pemilahan sampah atau MRF TPA Cipeucang tetap berjalan meski Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) telah dibatalkan.
Menurut Pilar, hadirnya MRF merupakan salah satu langkah untuk meminimalisir residu sampah yang terbuang ke area penampungan.
“Itu (MRF TPA Cipeucang, red) masih, seperti yang tadi saya katakan, semua daerah tetap harus berinovasi,” kata Pilar ketika dikonfirmasi, Selasa, 28 Oktober 2025.
Pilar mengungkapkan, batalnya pembangunan PSEL Tangsel membuat pemerintah daerah harus memutar otak dalam menyelesaikan masalah persampahan.
Terlebih, PSEL regional yang akan dibangun di TPA Jatiwaringin Kabupaten Tangerang membutuhkan waktu pembangunan kurang lebih dua tahun dari tahapan ground breaking yang rencananya baru akan dilakukan awal tahun 2026 mendatang.
“Sambil menunggu ini kan kita harus melakukan berbagai cara, apakah dengan MRF atau penambahan ITF supaya bisa tertangani,” ungkapnya.
Di samping itu, Pemkot Tangsel juga akan kembali memperkuat peran bank sampah di setiap lingkungan agar volume sampah dapat dikurangi.
“Termasuk setiap RW di dorong untuk memiliki bank sampah supaya penanganan di hulu juga bisa dilakukan,“ tuturnya.
Sebelumnya Pemkot Tangsel berencana membangun MRF di area TPA Cipeucang.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel, Bani Khosyatulloh mengatakan, nantinya MRF akan di bangun di area land fill 4 yang memiliki luas lahan kurang lebih 8.000 meter persegi.
“Jadi itu (fasilitas MRF, red) akan kita bikin di landfill 4, di sana masih ada 8.000 meter. Itu sebagian kita manfaatkan untuk buat MRF di landfill 4,” kata Bani ketika dihubungi, Kamis, 18 September 2025.
Bani menjelaskan, kehadiran fasilitas MRF bertujuan untuk melakukan pemilahan sampah. Dengan demikian, nantinya sampah yang di buang ke area TPA Cipeucang dapat berkurang.
Bani menyebut, rencana pembangunan fasilitas MRT sudah dilaporkan dan mendapatkan persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
“(KLH) sangat setuju, dalam upaya pemulihan kondisi di Cipeucang, salah satunya itu,” ungkapnya.
Sementara Kepala UPTD TPA Cipeucang, Desna Gera Andika mengatakan, nantinya fasilitas MRF akan mampu memilah 500 ton sampah perhari.
Nantinya hasil pemilahan fasilitas tersebut akan membagi sampah menjadi organik dan non organik.
Hadirnya fasilitas MRF diharapkan dapat memperpanjang umur TPA Cipeucang, khususnya di area land fill 4.
“Jadi nanti yang datang ke land fill baru kita itu cuma yang organik dan residu. Kalau untuk non organiknya kita pisahkan. tujuannya untuk memperpanjang umur TPA,” pungkas Desna.




