TANGSELIFE.COM – Wacana kepala daerah kembali dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kembali muncul ke permukaan.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Tangsel, Yudi Budi Wibowo mengatakan, bahwa wacana tersebut harus melewati proses kajian mendalam terlebih dahulu.
Menurutnya perubahan sistem pemilihan tidak hanya mempertimbangkan besaran anggaran yang dibutuhkan.
Melainkan juga mempertimbangkan apakah sistem tersebut bisa memunculkan pemimpin berkualitas yang mampu memajukan suatu wilayah.
“Tentunya kita harus mengkaji lebih dalam lagi, apakah kemudian memang proses itu yang sanggup memunculkan pimpinan-pimpinan yang berkualitas dengan berbagai macam evaluasi dari pemilu-pemilu sebelumnya,” kata Yudi ketika dihubungi, Sabtu, 4 Januari 2025.
Pro dan Kontra Wacana Pemilihan Kepala Daerah Dilakukan oleh DPRD
Yudi tak menampik bahwa sistem pemilihan yang berlaku saat ini membutuhkan biaya yang cukup besar.
“Evaluasi-evaluasi terhadap perjalanan demokrasi, perjalanan pemilihan itu kan sudah banyak dilakukan, tentang bagaimana kemudian satu pemilihan itu membutuhkan cost yang cukup tinggi,” tuturnya.
Biaya besar tersebut bukan hanya sekedar untuk menyukseskan proses penyelenggaraan, melainkan meliputi biaya politik yang harus disiapkan oleh calon kepala daerah itu sendiri.
Yudi tak menyebutkan secara detail berapa biaya yang dibutuhkan untuk maju kepala daerah, namun biaya itu ditaksir mencapai miliaran rupiah.
“Yang pasti Miliaran, karena biaya pertemuan, terus biaya alat peraga dan lain sebagainya itu kan besar. Cost politiknya cukup besar,” terangnya.
Meski begitu ia sendiri tidak bisa memastikan apakah dengan sistem pemilihan tersebut dapat meringankan anggaran atau tidak.
Oleh karena itu ia mendorong untuk dilakukan kajian semua stakeholder untuk menjawab permasalahan tersebut.
“Kita tidak bisa menyimpulkan bahwa itu efektif atau tidak, makanya kita perlu mengkaji lebih dalam apakah itu bisa menjawab masalah-masalah yang muncul,” pungkasnya