TANGSELIFE.COM – Sejumlah merek beras oplosan yang dirilis oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dipastikan sudah tidak beredar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Hal itu diketahui setelah tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang dibentuk oleh Pemkot Tangsel melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke belasan toko ritel maupun pasar rakyat tradisional.
Kepala Bidang Stabilisasi Harga dan Pengawasan pada Disperindag Tangsel yang juga anggota Satgas Pangan, Al Gozali mengatakan, sejumlah merek itu sudah tidak diperjualbelikan sejak ramai berita adanya beras oplosan yang beredar di masyarakat.
“Kita langsung gerak ke ritel dan pasar rakyat, ternyata memang untuk merek beras-beras itu sudah tidak ada. Kurang lebih ada 15 lokasi yang terdiri ritel maupun pasar rakyat tradisional,” kata Gozali diketika dihubungi, Kamis, 7 Agustus 2025.
Gozali mengungkapkan, beras oplosan itu sudah tidak beredar di pasaran karena pihak produsen sudah tidak memproduksi merek-merek tersebut.
“Ritel-ritel itu sudah tidak bisa mengorder beras merek-merek itu lagi, sudah dihentikan dari produsennya. sudah tidak menjual lagi,” ungkapnya,
“Lalu untuk beras-beras tertentu mereka itu ada surat rekomendasi bahwa merek itu aman. Untuk di pasar rakyat juga untuk yang beredar beras-beras lokal saja,” tambahnya.
Gozali menerangkan, pada operasi sidak tersebut pihaknya juga melakukan uji timbang terhadap beberapa merek beras yang beredar di pasaran.
Uji timbang itu untuk memastikan beras-beras tersebut memiliki kesesuaian berat sesuai keterangan yang berlaku di kemasan.
“Untuk timbangan juga kami cek, masih memenuhi standar semua. Memang ada batas atas dan batas bawah untuk timbangan, tapi memang masih memenuhi standar semua,” tuturnya.
Sebelumnya Kementerian Pertanian menemukan adanya beberapa merek beras oplosan yang diduga melanggar kualitas dan mutu.
Dari hasil penyelidikan Satgas Pangan Polri, 26 merek dari 10 perusahaan sudah ditindaklanjuti dan sudah naik tahap penyidikan.
Dilansir dari beberapa sumber, pihak Kepolisian juga telah menjerat beberapa petinggi dari salah satu produsen. Hingga saat ini kasus tersebut masih bergulir di Kepolisian.