TANGSELIFE.COM – Setelah sebelumnya sempat ditunda, Sekolah Rakyat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dikabarkan akan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2025 mendatang.

Plt Kepala Dinsos Banten, Dicky Hardiana mengatakan, berdasarkan informasi yang pihaknya terima dari Kementerian Sosial, Sekolah Rakyat di Tangsel beroperasi pada 15 Agustus.

“Pemprov itu diinformasikan tanggal 15 mereka bisa mulai masuknya, 15 Agustus,” kata Dicky, ditulis Jumat, 01 Agustus 2025.

Dicky menerangkan, penetapan waktu tersebut merupakan hasil koordinasi antara Kementerian Sosial dan Kementerian PUPR dengan mempertimbangkan kesiapan gedung yang nantinya akan digunakan untuk proses belajar mengajar.

Gedung yang digunakan untuk Sekolah Rakyat di Tangsel sendiri berada di Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Provinsi Banten yang berada di Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara.

“Diambil tanggal 15 udah mempertimbangkan semuanya (proses renovasi) selesai, saya pikir ke sana gitu kan, Kementrian PUPR dan Kemensos jadi harus udah mulai,” ungkapnya,

Dicky menyebut, informasi terbaru terkait rencana di mulainya Sekolah Rakyat itu telah diinformasikan kepada pemerintah di Kabupaten dan Kota se-Provinsi Banten.

Dengan demikian diharapkan para siswa sudah mulai bisa mempersiapkan diri untuk mengikuti proses belajar di Sekolah Rakyat.

“Sudah kami informasikan kepada teman-teman di kabupaten kota, agar teruskan ke masing-masing (siswa). Itu hasil rapat kemarin,” pungkasnya.

Sebelumnya Sekolah Rakyat Menengah Atas yang berada di Kota Tangsel semula di jadwalkan akan mulai beroperasi pada tanggal 30 Juli 2025.

Namun karena gedung yang akan digunakan belum siap sepenuhnya, maka waktu dimulainya Sekolah Rakyat sempat ditunda.

Sekolah Rakyat Menengah Atas di Kota Tangsel nantinya akan menampung 150 siswa dari berbagai daerah di Provinsi Banten.

Para calon siswa yang terpilih adalah dari keluarga kurang mampu yang terdaftar di Desil 1 dan Desil 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dwi Oktaviani
Editor
Andre Pradana
Reporter