TANGSELIFE.COM – Ramai soal siswa berkebutuhan khusus ditolak sejumlah hotel saat akan melakukan Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) atau magang. PHRI Tangsel pun bakal bertindak.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan segera menggelar pertemuan bersama Dinas Pariwisata dan pihak sekolah.
Ketua PHRI Kota Tangsel Gusri Effendi mengatakan, pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut terkait ramainya pemberitaan adanya salah satu siswa berkebutuhan khusus yang kesulitan mendapatkan tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL).
“Kita di PHRI sudah diskusikan terkait hal itu sejak dua hari lalu, kita besok akan melakukan pertemuan dengan pihak sekolah dan Dinas Pariwisata Tangsel,” kata Gusri Effendi, kepada Tangselife.com, Rabu, 11 Oktober 2023.
Gusri berharap pertemuan tersebut nantinya dapat menghasilkan jalan keluar yang dapat diterima oleh semua pihak.
“Belum ditentukan lokasi pertemuannya, namun saya berharap semoga pertemuan nanti dapat menghasilkan keputusan yang terbaik,” terang Gusri.
Gusri mengungkapkan, penolakan yang dilakukan oleh beberapa hotel bukanlah karena siswa yang bersangkutan memiliki kebutuhan khusus, melainkan karena ketersediaan kuota dan keterampilan masing-masing siswa.
Ia tak menampik, bahwa hotel merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang jasa dan banyak berinteraksi dengan banyak client.
Gusri mengungkapkan, sejauh ini hotel di Kota Tangsel selalu terbuka untuk bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan PKL.
“Kita kan di bidang jasa ya, jadi akan berhubungan langsung dengan client, tentu akan kita berikan ruang ke mereka sesuai dengan porsi dan keterampilannya,” ungkapnya.
Sebelumnya ramai diberitakan salah seorang siswa berkebutuhan khusus sulit mendapatkan tempat untuk melaksanakan PKL karena berkali-kali ditolak oleh sejumlah hotel.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, siswa berinisial IS tersebut merupakan siswa kelas 11 jurusan perhotelan yang sedang mengenyam pendidikan di salah satu sekolah swasta yang berada di Kota Tangsel.
IS sendiri dikabarkan mengidap tunagharita, yaitu orang-orang dengan kemampuan intelektual dan kognitif yang berada di bawah rata-rata dibandingkan orang pada umumnya.