TANGSELIFE.COM – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bersama dengan Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Buddha (Ditjen Bimas Buddha) teken Memorandum of Understanding (MoU) pada Kamis, 19 Oktober 2023.

Pelaksaksanaan penandatanganan dan kerja sama dihadiri oleh Rektor UIN Jakarta, Prof Asep Saepudin Jahar, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kelembagaan Din Wahid, Ph.D, Direktur Jendral Bimas Buddha Kementerian Agama RI, Drs Supriadi Mpd, Direktur Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) Idris Hemay, M.Si.

Dilansir dari situs resmi UIN Jakarta, Rektor UIN Jakarta, Prof Asep Saepudin Jahar, mengatakan pihaknya sangat menyambut baik kerjasama tersebut.

“Kami menyambut baik kerjasama ini, ini terkait penyiapan kader-kader untuk penguatan leadership, kemampuan teaching, atau perkuliahan akademik S2 dan S3,” paparnya.

“Kami juga mendukung kerjasama ini, kita juga melakukan upgrading, penguatan-penguatan pada berbagai aspek, student exchange, dosen exchange, kita harus maju bersama di bawah Kementerian Agama baik Hindhu, Buddha, Kristen, Katholik kita harus maju bersama,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama pula, Dirjen Bimas Buddha Drs Supriadi Mpd, berharap kerjasama yang dilakukan ini ada implementasinya.

“Kami berharap kerjasama ini terus dilakukan dan yang paling penting adalah implementasinya dan sebagai awal ini sudah dialami sebelum masa Pak Rektor, sehingga kita melakukan kerja sama dengan CSRC,” katanya.

Selain penandantangan MoU, juga sekaligus penyerahan dokumen hasil penelitian grand design pengembangan pendidikan tinggi keagamaan Buddha 2023-2045 oleh Direktur CSRC.

Direktur CSRC Idris Hemay , menerangkan bahwa di awal tahun 2023 pada bulan Februari hingga Mei CSRS diberikan amanah oleh Bimas Budha untuk melakukan penelitian selama empat bulan di beberapa Sekolah Tinggi Keagamaan Buddha yang berada di Jakarta maupun luar daerah.

“Terdapat 12 perguruan tinggi. 2 negeri dan 10 berstatus swasta. Terdapat tahapan-tahapan penting yang dirumuskan dalam grand design mulai dari tahap awal, tahap menuju institut, tahap menuju universitas, dan tahap menuju internasionalisasi. Saat ini tahapan yang difokuskan yang menjadi institute adalah perguan tinggi negeri” ujarnya.

Lebih lanjut Idrsi mengatakan, kolaborasi selanjutnya menuju tahapan-tahapan ini untuk pengalaman UIN Jakarta akan bisa memberikan inspirasi dan support untuk mencapai tahapan-tahapan penting..

Selain itu di akhir pertemuan, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kelembagaan Din Wahid juga menyampaikan kerjasama-kerjasama yang dapat dilakukan oleh UIN Jakarta-Bimas Buddha.

“kerjasama bisa dilakukan dengan mengirim dosen-dosen tentang riset, mengembangkan riset bersamaan, selain pendidikan di Sps, juga bisa misalkan di Fakultas Ushuluddin ada prodi Studi Agama-agama” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Sopiyan
Editor