TANGSELIFE.COM- Jalur afirmasi SPMB Tangsel 2025 tingkat SMP Negeri tengah menjadi sorotan publik.

Isu mencuat usai sejumlah siswa dari SD swasta elite dinyatakan lolos seleksi melalui jalur afirmasi yang sejatinya diperuntukkan bagi keluarga tidak mampu.

Fakta terkait jalur afirmasi SPMB Tangsel 2025 ini sontak menuai reaksi dari berbagai kalangan, termasuk orang tua siswa dan masyarakat.

Mereka mempertanyakan keabsahan proses seleksi dan keakuratan data yang digunakan untuk menentukan kelayakan peserta di jalur afirmasi.

Sesuai dengan Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021, jalur afirmasi seharusnya diperuntukkan bagi siswa dari keluarga kurang mampu secara ekonomi, penyandang disabilitas, atau yang terdampak bencana dan kondisi darurat.

Peraturan teknis juga telah diatur secara rinci dalam Juknis PPDB Kota Tangsel 2025, termasuk syarat kepemilikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), PKH, atau terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Namun kenyataan di lapangan justru berbeda.

Hasil seleksi resmi yang dapat diakses di situs https://ppdb.tangerangselatankota.go.id/hasil-seleksi mengungkap adanya siswa dari SD swasta favorit seperti SD Islam Al Azhar 15 Pamulang, SD Cikal Harapan 1, SD Global Islamic School 2, MIS Pembangunan UIN, SDS Islam Terpadu Al Lauzah hingga SD Al-Fath BSD yang lolos jalur afirmasi di sejumlah SMP Negeri, termasuk SMPN 4, SMPN 11, hingga SMPN 23 Tangsel.

Protes Warga: “Yang Miskin Malah Tersingkir”

Kondisi ini menimbulkan keresahan masyarakat. Seorang warga Pamulang yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku bingung.

“Kalau jalur afirmasi itu buat yang nggak mampu, ya harusnya dari SD negeri atau SD pinggiran. Ini malah yang sekolahnya mahal, aneh banget,” ujarnya.

Senada, warga Ciputat berinisial Y menyayangkan lemahnya pengawasan dari pemerintah.

“Saya cari sekolah negeri susah banget, tapi yang sekolah swasta mahal malah bisa masuk lewat afirmasi. Ini sistemnya kacau, harusnya ditinjau ulang,” ucapnya geram.

Y juga mempertanyakan peran pejabat kota.

“Walikota sama wakilnya ke mana? Lihat rakyat susah kok nggak ada gerakan apa-apa,” tegasnya.

Transparansi dan Kejujuran Jadi Taruhan Sistem Pendidikan

Kisruh jalur afirmasi SPMB 2025 ini menjadi ujian bagi kredibilitas sistem seleksi pendidikan di Kota Tangerang Selatan.

Jika tidak segera ditindaklanjuti, bukan tidak mungkin kepercayaan publik terhadap sistem PPDB yang seharusnya menjunjung asas keadilan dan pemerataan akses pendidikan akan semakin merosot.

Publik kini menanti langkah konkret dari pemerintah kota. Apakah akan ada audit internal? Atau hanya akan jadi isu tahunan yang menguap begitu saja?

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Nadia Lisa Rahman
Editor
Nadia Lisa Rahman
Reporter