TANGSELIFE.COM – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie, angkat bicara menyoal ramainya pemberitaan dugaan penipuan yang terjadi di instansi Satpol-PP dan Disdukcapil.
Benyamin menyayangkan hal itu terjadi di lingkungan Pemkot Tangsel, terlebih namanya juga turut tercatut dalam dugaan penipuan tersebut.
Orang nomor satu di Kota Tangsel itu mendukung penuh langkah yang diambil oleh korban untuk menempuh jalur hukum.
Dengan begitu, lanjut Benyamin, kasus yang diduga melibatkan beberapa oknum pegawai pemerintah itupun akan menjadi terang-benderang nantinya.
“Saya menyayangkan terjadinya hal seperti itu dan saya dengar katanya pihak yang dirugikan melaporkan ke polisi, saya menghormati proses hukum yang sedang berjalan di polisi,” kata Benyamin, ketika dihubungi, Rabu, 18 Oktober 2023.
Benyamin memastikan akan menindak tegas para oknum pegawai yang terbukti terlibat dalam kasus penipuan tersebut.
“Mungkin saya bisa memberikan sanksi dulu (untuk) sementara, apakah pemberhentian sementara atau gimana, karena supaya ada efek jera,” ungkapnya.
“Kalau misalnya ternyata nanti sampai ke persidangan dan ada inkrah tentu akan pemberhentian tetap,” tegas Benyamin.
Ia pun menghimbau kepada masyarakat untuk tidak langsung percaya jika mendapatkan informasi adanya penerimaan pegawai di lingkungan Pemkot Tangsel.
Pasalnya, saat ini Pemkot Tangsel dipastikan sedang tidak melakukan penerimaan pegawai untuk semua status pekerjaan.
“Tidak ada (rencana proses rekrutmen di lingkungan Pemkot Tangsel),” pungkas Benyamin Davnie.
Kronologi Penipuan Rekrutmen pegawai Catut Wali Kota Tangsel
Salah seorang wanita berinisial NN (32) menjadi korban penipuan berkedok perekrutan menjadi anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
NN menceritakan, awalnya ia mendapatkan informasi adanya perekrutan anggota Satpol-PP Tangsel dari temannya pada bulan Oktober 2021 silam.
Kerena menginginkan pekerjaan tersebut, NN lantas menghubungi pamannya untuk mencari kenalan yang berdinas di Satpol-PP Tangsel.
Paman NN lantas menghubungi kenalannya berinisial A yang berdinas di Satpol-PP Tangsel.
“Awalnya saya dapat informasi dari teman saya di Satpol-PP Tangsel juga, dia kasih informasi bahwa ada perekrutan. Paman saya lantas menelpon si A untuk memastikan informasi lowongan tersebut,” kata NN, ketika dihubungi Tangselife.com, Selasa, 17 Oktober 2023.
Pengakuan A kepada paman NN, ia mengaku bisa membantu NN untuk bekerja di Satpol-PP Tangsel.
Namun A menyatakan karena banyak yang masuk Satpol-PP adalah titipan para pejabat, lantas A meminta sejumlah uang untuk memuluskan perekrutan.
“Emang mau masukin siapa? (sama) saya aja bisa, yaudah siapin aja duit Rp35jt beserta CV, surat lamaran dan ijazah. sempat ada negosiasi namun A bilang sudah pasaran (harganya) segitu,” kata NN menuturkan kalimat A.
Seminggu kemudian NN menyiapkan uang tersebut, bahkan uang suap itu ia hitung bersama dengan paman dan A di kediaman pamannya.
“Yaudah saya siapkan uang Rp36 juta jadi ada uang rokoknya Rp1 juta. Kita ketemuan untuk penyerahan uang karena dia mintanya cash,” jelas NN.
“Kita janjian dirumah om saya di Asrama Polri, saya hitung bareng uangnya benar ada Rp36 juta,” tambahnya.
Setelah memberikan uang pelicin tersebut pada Oktober, NN dijanjikan mulai berdinas pada bulan November 2021.
Pada bulan November 2021 NN mengaku dapat komunikasi melalui pesan whatsapp dari wanita bersinisial P yang mengaku sebagai salah satu staff di Satpol-PP Tangsel.
Komunikasi intens dilakukan antara NN dan P, seiring berjalannya waktu NN tetap tidak mendapatkan kejelasan dari P kapan ia bisa mulai bekerja.
Karena tidak bisa menjanjikan, P lantas memberikan nomor kontak seorang wanita berinisial N.
Awalnya N disebut sebagai anggota dewan di Tangsel, yang bisa membantu NN masuk perekrutan Satpol PP Tangsel.
Namun setelah bertemu dengan N diketahui ternyata ia baru calon anggota dewan dan saat ini berstatus sebagai kader posyandu.
NN menceritakan, dalam pertemuan dengan N, ia sempat mencatut nama Wali Kota Tangsel dan mengklaim bahwa berkas NN telah berada di BKD.
Namun seiring berjalannya waktu, NN hanya diminta untuk bersabar tanpa ada kejelasan kapan ia mulai berdinas.
Saat ini, kasus tersebut telah dilaporkan pihaknya ke Polres Metro Tangerang Kota, NN sendiri berharap kasus tersebut dapat segera selesai. (Andre)