TANGSELIFE.COMKekeringan di Kabupaten Tangerang meluas. Sebelumnya ada 14 kecamatan, kini bertambah menjadi 16 kecamatan. Akibatnya, krisis air bersih pun dirasa makin parah.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat. 

Menurutnya, kekeringan sudah dirasakan setengah wilayah Kabupaten Tangerang dari 29 kecamatan yang ada.

“Krisis air bersih meluas di Kecamatan Tigaraksa, Curug, Legok, Kronjo, Pakuhaji, Kresek, Kemeri, Mauk, Kosambi, Panongan, Rajeg, Mauk, Gunung Kaler, Mekar Baru, Sindang Jaya dan Sepatan,” kata Ujat kepada wartawan, Senin (9/10/2023).

Untuk mengatasi kekeringan dan krisis air bersih itu, Ujat mengaku, bekerjasama dengan pihak swasta.

“Kerja sama itu untuk pendistribusian air bersih ke masyarakat yang terdampak kekeringan. Untuk menjamin pemenuhan air bersih selain kita juga berkolaborasi bersama PLTU, Aetra, Perumdam, BSD dan Citra Raya,” papar Ujat.

“Untuk dipos-pos BPBD di Kronjo, Mauk, Pakuhaji, Kosambi, Sepatan kami menerjunkan 16 mobil tangki untuk memasok air bersih,” sambungnya.

Ujat menambahkan, kondisi kemarau dan kekeringan akibat fenomena EL Nino ini menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan berlangsung September sampai November 2023.

Sebelumnya, sebanyak 12 wilayah kecamatan di Kabupaten Tangerang mengalami krisis air bersih itu, dalam satu desanya di lingkup kecamatan tersebut mencapai 200 kepala keluarga (KK).

Sehingga, jika di total secara keseluruhan warga yang terdampak mencapai 2 ribu sampai 3 ribu KK.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Wivyh
Editor
Wivyh
Reporter