TANGSELIFE.COM – Rombongan banser bersama kiai NU (Nahdlatul Ulama) diserang orang tak dikenal di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Sabtu 10 Agustus 2024 malam.
Insiden pengeroyokan kiai NU dan banser di Rengasdengklok terekam dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial.
Ketua GP Ansor Karawang mengatakan, rombongan yang diserang secara tiba-tiba itu merupakan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Cikarang, Kabupaten Bekasi.
“Mereka awalnya diarahkan dulu ke titik kumpul di Ponpes Manbaul Ulum. Kemudian saat lagi jalan menuju lokasi acara, tiba-tiba dihadang massa di jalan secara anarkis.”
“Kaca mobil dirusak sampai hancur, dua anggota banser yang mengawal juga dipukuli seperti maling,” ungkap Syahid.
Akibat insiden pengeroyokan kiai NU tersebut, satu orang santri dan anggota banser NU mengalami luka, serta satu mobil Pajero Sport bernopol B 1870 FLS rusak.
Pengeroyokan Kiai NU, Begini Kata Gus Yahya
Atas insiden pengeroyokan kiai NU dan banser di Rengasdengklok, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya angkat bicara.
“Tadi saya sudah sempat melakukan rapat juga secara virtual dengan PWNU Jawa Barat, PCNU Karawang, dan Bekasi.”
“Kami sudah mendapatkan gambaran tentang persoalannya dan perkembangan kasusnya,” kata Gus Yahya.
Gus Yahya menegaskan bahwa pihaknya telah menginstruksikan MWC NU Karawang agar membawa insiden pengeroyokan tersebut ke ranah hukum.
“Sejak kemarin sudah kita instruksikan kepada teman-teman di Jawa Barat dan Karawang khususnya untuk menempuh jalur hukum mengenai soal ini,” ujar Gus Yahya.
Lebih lanjut, Gus Yahya meminta kepolisian mengambil tindakan hukum yang tegas atas kejadian ini.
“Dan Alhamdulillah sekarang kepolisian sedang memproses. Dan kami minta supaya setelah teridentifikasi pelaku-pelakunya agar segera ada tindakan hukum yang jelas,” jelasnya.
Sebab, ia enggan masalah ini kelak malah berlarut-larut tanpa ada penyelesaian yang jelas, serta malah berpotensi melebar.
“Jangan sampai berlarut yang nantinya memungkinkan menjalar menjadi masalah yang lebih besar.”
“Kita tahu sekarang suasananya juga di bawah ini memang agak problematik, sehingga kalau ini tidak segera ada penyelesaian yang jelas, ini kita khawatir dengan potensi berkembangnya masalah ini secara lebih luas,” tukas Gus Yahya.