TANGSELIFE.COM – Sejumlah wilayah di Indonesia mencatat kenaikan kasus gondongan pada anak.

Di Tangerang Selatan (Tangsel) sendiri, ratusan siswa SMPN 8 Tangsel dilaporkan terkena penyakit cacar air dan gondongan.

Kasus tersebut terus bertambah setiap minggu dengan sebaran yang hampir merata di kelas 7, 8, dan 9.

Akibat mewabahnya penyakit cacar air dan gondongan di SMPN 8 Tangsel, kegiatan belajar mengajar dilakukan jarak jauh dari rumah.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada periode Januari-Juni 2024 tercatat ada 1.234 kasus gondongan meningkat dari tahun sebelumnya yang mencatat 876 kasus.

Hal itu juga terjadi di daerah lain, seperti Surabaya, Bandung, Malang, dan lainnya.

Kasus gondongan ini umumnya diderita anak-anak dalam rentang usia 5-19 tahun, walaupun tak menutup kemungkinan dialami orang dewasa.

Peningkatan kasus ini menimbulkan kekhawatiran karena penyakit ini bisa menimbulkan pembengkakan di area leher hingga berhari-hari.

Lantas, apa penyebab gondongan dan bagaimana pengobatannya?

Apa itu Gondongan?

Gondongan atau parotitis epidemika merupakan infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar parotis, yakni kelenjar air liur yang terletak di bagian samping wajah, tepat di bawah telinga.

Infeksi ini biasanya disebabkan oleh virus mumps, anggota dari kelompok virus paramyxovirus yang mudah menular melalui kontak langsung dengan air liur, baik dari mulut maupun hidup orang yang terinfeksi.

Umumnya, kasus gondongan menyerang anak-anak, tapi juga bisa terjadi pada orang dewasa.

Penyakit ini dulunya sangat umum sebelum vaksin mumps diperkenalkan, namun kini kasus ini jauh berkurang karena adanya program vaksinasi.

Penyebab Kasus Gondongan

Penyebab utama kasus gondongan adalah virus mumps yang bisa menular melalui berbagai cara.

Berikut ini sejumlah penyebab kasus gondongan melalui beberapa cara penularannya yang perlu diketahui:

1. Droplet udara saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, virus bisa menyebar melalui udara dan menginfeksi orang lain

2. Kontak langsung saat bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi air liur penderita, seperti gelas, sendok, atau tisu

3. Kontak pribadi ketika berbagi makanan atau minuman dengan orang yang terinfeksi

4. Virus mumps masuk ke tubuh melalui saluran pernapasan dan menyebar ke kelenjar air liur yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan.

Gejala Gondongan

Gejala gondongan biasanya baru terlihat 16-18 hari setelah terpapar virus, walaupun bisa bervariasi antara 12 sampai 25 hari.

Berikut ini adalah gejala utama gondongan, antara lain:

  • Pipi bengkak pada satu atau dua sisi akibat pembengkakan kelenjar parotis
  • Nyeri di sekitar kelenjar parotis yang bisa meningkat ketika mengunyah atau menelan
  • Demam antara 38-40 derajat celcius
  • Mulut kering
  • Sakit kepala dan kelelahan
  • Nyeri otot, sendi, dan perut
  • Napsu makan berkurang

Pada sejumlah kasus, infeksi gondongan bisa ringan atau bahkan tak menunjukkan gejala, terutama pada anak-anak.

Namun gejala penyakit gondongan yang lebih parah biasanya dialami oleh kalangan dewasa.

Pengobatan Gondongan

Karena gondongan disebabkan oleh virus, tak ada pengobatan spesifik untuk menyembuhkannya.

Penanganan gondongan ditujukan untuk meredakan gejala dan menjaga agar penderita tetap nyaman. Berikut langkah-langkah perawatan yang bisa dilakukan:

– Istirahat yang cukup

– Mengonsumsi banyak cairan

– Kompres dingin atau panas di daerah yang bengkak untuk mengurangi rasa sakit

– Pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen yang bisa digunakan untuk mengurangi nyeri dan demam

– Menghindari makanan atau minuman asam, seperti jus jeruk karena bisa merangsang produksi air liur dan memperburuk nyeri

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter