TANGSELIFE.COM- Pemerintah akan kembali menyalurkan bansos beras 10 Kg pada awal tahun 2025 mendatang, tepatnya selama bulan Januari-Februari.
Rencananya bansos beras 10 Kg 2025 ini akan disalurkan kepada 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Jumlah KPM tersebut menurun jika dibandingkan dengan penerima manfaat di tahun 2024 yang mencapai 22 juta.
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi setelah bertemu dengan Presiden Prabawo.
Bantuan ini diberikan usai pemerintah resmi akan menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen pada 1 Januari 2025.
Adapun PPN 12 persen ini tidak berlaku untuk komoditas strategis seperti beras, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, dan telur ayam.
PPN 12 Persen Resmi Berlaku pada 2025, Bansos Berat 10 Kg akan Disalurkan Awal Tahun 2025
Pada tahun 2025, bansos beras 10 Kg akan tetap disalurkan oleh pemerintah kepada 16 juta KPM selama 2 bulan, yakni pada Januari-Februari.
Arief menjelaskan bahwa untuk stok cadangan beras cukup untuk menghadapi kebutuhan selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Per Desember 2024, stok beras di Bulog ada 2 juta ton lebih, namun cadangan beras berpotensi turun seiring dengan tingginya konsumsi pada periode Nataru.
Selain itu, pada awal tahun 2025 juga musim hujan diprediksi masih berlanjut, sehingga diperkirakan akan menekan produksi hingga Februari 2025.
Penyaluran bansos beras 10 Kg ini merupakan stimulus ekonomi untuk kesejahteraan meliputi kelompok rumah tangga, pekerja, dan kelompok UMKM.