TANGSELIFE.COM – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Gusri Effendi mengatakan, kebijakan efisiensi anggaran yang sedang dilakukan oleh pemerintah akan berdampak pada okupansi hotel.

Dengan menurunnya okupansi, maka pendapatan hotel juga dipastikan akan mengalami penurunan.

Gusri memprakirakan penurunan okupansi hotel akibat dampak kebijakan efisiensi anggaran mencapai kurang lebih 20 persen.

“(penurunannya) bisa sekitar 15 sampai 20 persen, tapi itu cukup besar,” kata Gusri kepada Tangselife.com, Selasa, 11 Februari 2025.

Gusri mengungkapkan, berdasarkan catatannya di Kota Tangsel sendiri rata-rata terdapat 5.000 kunjungan dalam setiap tahunnya.

Sementara pengeluaran setiap orang untuk menginap di hotel diprakirakan sebesar Rp1,5 juta.

Jika di kalkulasi, pemasukan hotel di Tangsel dari rata-rata kunjungan tahunan itu kurang lebih mencapai Rp7,5 miliar.

Sedangkan jika kunjungan mengalami penurunan hingga 20 persen, maka pendapatan hotel diprakirakan akan menurun Rp1,5 miliar.

“Karena Tangsel itu sering menjadi kunjungan dari daerah-daerah kan, nah itu rata-rata 5.000 kunjungan kalau di Tangsel pertahun,” tuturnya.

“Satu orang mengeluarkan itu Rp1,5 juta, ya tinggal dihitung saja, rata-rata segitu lah, dikali 5.000, itu untuk Tangsel saja,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Dwi Oktaviani
Editor
Andre Pradana
Reporter