TANGSELIFE.COM – Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Pilar Saga Ichsan mewanti-wanti proyek PSEL (Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik) senilai Rp2,6 triliun tak diganggu oleh organisasi masyarakat (ormas).

Pilar tak menampik bahwa permasalahan sosial seperti itu memang sering kali terjadi di beberapa kota besar.

Oleh karena itu diperlukan pendekatan yang efektif sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi dan tidak mengganggu jalannya investasi.

“Jadi di mana-mana, di kota besar pasti ada permasalahan sosial di masyarakat terkait pemalakan atau premanisme,” kata Pilar ketika ditemui di Puspemkot Tangsel, Selasa, 6 April 2025.

Pilar menyebut, untuk mengantisipasi adanya gangguan ormas di proyek PSEL tersebut, pihaknya akan menggandeng Kesbangpol dan aparat untuk memberikan pemahaman akan pentingnya fasilitas itu hadir di Kota Tangsel.

“Kita melalui Kesbangpol serta Polres dan Kodim kita melakukan pendekatan komunikasi dulu yang paling penting,” ungkapnya.

“Supaya ada kesepahaman cari solusi jangan sampai anggota-anggota dari organisasi mencari untung dengan hal itu,” tambahnya.

Pilar menerangkan, berdasarkan pengalamannya beberapa permasalahan sosial yang melibatkan ormas terjadi karena mereka meminta pekerjaan.

Menurutnya permasalahan itu bisa diselesaikan jika dibangun komunikasi yang baik antar semua pihak.

“Tapi beberapa Alhamdulillah sih paham, misalkan ini ternyata permasalahannya ponakannya belum kerja, kita salurkan kepada perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pekerjaan,” tuturnya.

“Dibantu juga dengan Polsek dan Koramil juga bantu mana pemetaan perusahaan-perusahaan baru bersama Dinas Tenaga Kerja. Jadi ini kerjasama bersama sebenarnya,” pungkasnya.

Untuk diketahui, proyek PSEL rencananya akan dibangun di area Tempat Pengelolaan Akhir atau TPA Cipeucang yang berada di wilayah Kecamatan Serpong.

Konsorsium pemenang lelang proyek itu adalah PT Indoplas Energi Hijau-China Tianying Inc atau IEH-CNTY.

Ground breaking proyek itu diharapkan dapat dilakukan pada akhir tahun 2025 mendatang.

Proyek yang dapat mengolah 1.100 ton sampah perhari itu diprakirakan akan mulai beroperasi full pada tahun 2029.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Jihan Hoirunisa
Editor
Andre Pradana
Reporter