TANGSELIFE.COM – Proses pembongkaran bangunan liar yang berdiri di atas lahan Pemkot Tangsel di kawasan Roxy Ciputat sempat mendapatkan penolakan dari warga.
Warga memblokade jalan akses masuk dengan tumpukan kayu. Selain itu mereka juga berbaris sambil membentangkan banner berisi tulisan agar pembongkaran ditunda sampai ada proses dialog.
“Kami seluruh warga paguyuban Roxy Ciputat menolak eksekusi sebelum ada dialog” demikian tulisan banner tersebut.
Meski sempat ada dialog antara perwakilan warga dan Pemkot Tangsel proses pembongkaran tetap dilakukan menyasar bangunan liar yang berdiri di lokasi tersebut.
Wakil Walikota Tangsel, Pilar Saga Ichsan mengatakan, kegiatan pembongkaran merupakan langkah tegas untuk menertibkan bangunan liar yang berdiri di atas lahan milik pemerintah.
Terlebih berdasarkan informasi yang pihaknya terima terdapat tempat karaoke hingga praktik prostitusi di area tersebut.
“Pembongkaran lahan ini merupakan langkah Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam menertibkan lahan lahan milik pemerintah,” kata Pilar di lokasi, Senin, 23 Juni 2025.
Pilar menerangkan, pihaknya selama ini sudah mendapatkan banyak aduan dari warga terkait aktivitas di area tersebut.
“Warga masyarakat sekitar sudah beberapa kali melakukan komplain karena disinyalir ternyata dijadikan tempat porstitusi dan peredaran miras dan narkotika,” ungkapnya.
Pilar pun membantah bahwa proses pembongkaran dilakukan secara mendadak dan tanpa adanya dialog.
Sebelumnya Pemkot Tangsel sudah melakukan pendataan dan memberikan surat peringatan sejak bulan Maret 2025 lalu.
“Jadi layangan surat sudah kami berikan dari bulan Maret sampai tiga kali sampai bulan Juni ini. Ini adalah hari H untuk kita lakukan eksekusi penertiban untuk di kawasan ini,” pungkasnya.
Pengamatan Tangselife.com di lokasi, beberapa bangunan tampak sudah dieksekusi oleh petugas gabungan. Proses pembongkaran dilakukan dengan menggunakan dua mobil eskavator.



