TANGSELIFE.COM – Akses jalan masuk menuju Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 17 dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Tangerang Selatan (Tangsel) yang berada di Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, masih diblokade warga.

Para wali murid yang mengantar anaknya bersekolah di hari pertama hanya bisa sampai gerbang depan yang berada di jalan Pamulang Permai Barat Satu.

Pantauan Tangselife.com di lokasi, jalan diblokade dengan menutup gerbang masuk SMPN 17 dan SMAN 6 Tangsel. Beberapa akses jalan lain juga ditutup menggunakan portal besi.

Gerbang tersebut terlihat hanya terbuka sedikit sebagai jalan masuk. Akses itupun hanya bisa dilalui hanya dengan berjalan kaki.

Akibatnya, siswa yang bersekolah di SMPN 17 Tangsel terpaksa harus berjalan kaki kurang lebih 330 meter, sedangkan siswa yang bersekolah di SMAN 6 Tangsel harus berjalan kurang lebih 300 meter.

“Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. penutupan jalan sementara. akses ini ditutup karena sistem penerimaan siswa mengabaikan hak anak-anak kami bersekolah di lingkungan sendiri,” demikian tulisan banner di gerbang masuk menuju sekolah, dilihat Senin, 14 Juli 2025.

Untuk diketahui, SMPN 17 dan SMAN 6 Tangsel penutupan akses jalan itu telah dilakukan sejak Kamis, 3 Juli 2025 lalu.

Salah seorang warga, Suhendar, saat itu mengatakan, alasan pihaknya menutup akses jalan karena terdapat beberapa anak yang tinggal di sekitar sekolah tidak keterima dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.

Padahal jarak antara rumah anak tersebut dengan sekolah bervariatif mulai dari 7 hingga 100 meter.

“Kami melakukan ini dengan keadaan terpaksa, karena warga kami yang merasa ada di sini, dari awal bahkan sekolah ini berdiri tidak diterima bersekolah di SMA 6,” kata Suhendar pada Kamis, 3 Juli 2025.

Ia mengaku telah menyampaikan permasalahan tersebut kepada pihak sekolah, namun belum ada keputusan yang warga terima hingga saat itu.

“Walau hanya jarak 100 meter, bahkan 7 meter, tidak diterima. Ini sudah kami sampaikan ke sekolah, tapi tidak ada titik temu,” terangnya.

Dengan adanya aksi penutupan SMPN 17 dan SMAN 6 Tangsel, ia berharap pihak sekolah dapat menyampaikan aspirasi warga kepada pihak terkait.

“Kami berharap kepada pihak sekolah untuk ke pihak yang lebih tinggi lagi, agar peraturan seperti itu yang merugikan warga sekitar dirubah. Agar kami di berikan kesempatan bisa bersekolah di sini di bandingkan yang jauh-jauh,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Dwi Oktaviani
Editor
Andre Pradana
Reporter