TANGSELIFE.COM – Musisi Matheo In Rio resmi memperkenalkan karya terbarunya berjudul ‘Arunika’, sebuah lagu alternatif pop yang mengangkat tema harapan serta semangat untuk memulai kembali setelah lama berada di fase ‘auto pilot’.
Lagu ini menggambarkan kondisi banyak orang yang menjalani hidup tanpa benar-benar merasakan apapun, hingga berada di titik jenuh dan kehilangan arah.
Melalui ‘Arunika’, Matheo In Rio ingin mengajak pendengar untuk menemukan kembali kehangatan perasaan dan optimisme yang sempat hilang.
Judul ‘Arunika’ sendiri diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti matahari terbit.
Filosofi ini sangat melekat dengan pesan lagu, bahwa setiap hari matahari selalu muncul tanpa lelah, dan kehadirannya menjadi simbol harapan baru bagi siapa pun yang merasa sedang ada di titik terendah.
“Sesuai dengan harapan baru, kita kalau ngeliat matahari itu matahari yang selalu terbit setiap hari tanpa ada rasa lelah. Itu jadi harapan baru buat kita untuk nggak pernah nyerah karena selalu ada harapan baru,” sesaat sebelum tampil di festival seni Ngakarya Raya Vol.2, pada 16 November 2025 di Creative Box Bintaro.
Lagu ‘Arunika’ pertama kali dibawakan secara langsung di panggung Ngakarya Raya Vol. 2, menjadi persembahan eksklusif bagi penonton yang hadir pada edisi tahun ini.
Menariknya, proses terciptanya lagu ini terbilang sangat singkat.
Matheo mengaku baru melakukan rekaman dua har sebelum tampil di Ngakarya Raya Vol. 2.
Meski begitu, lagu ini bukan ditulis oleh Metheo. Randa Oktovandy adalah sosok di balik penciptaan ‘Arunika’.
Matheo In Rio bercerita bahwa ia sempat mengalami kebingungan menentukan lagu apa yang akan ia rilis, apalagi di tengah kesibukannya menjalani tur keliling ke 76 kota.
Di momen kebuntuannya itu, Randa datang membawa lagu tersebut. Setelah mendengarkan, Matheo langsung merasa cocok dan jatuh hati pada komposisi yang diberikan.
Akhirnya, ‘Arunika’ dipilih sebagai karya terbaru yang mewakili fase barunya sebagai musisi.
Lagu ini akan dirilis secara resmi di seluruh platform musik pada 28 November 2025.
Matheo In Rio berharap kehadiran ‘Arunika’ bisa menjadi pengingat bagi siapa pun bahwa tidak ada yang benar-benar berjalan sendirian.
“So, jangan pernah ngerasa sendirian, jangan pernah ngerasa berhenti,” pungkasnya.


