TANGSELIFE.COM- Lirik “Buih Jadi Permadani” ternyata memiliki makna yang mendalam.
Popularitas lagu “Buih Jadi Permadani” kini kembali mendapatkan tempat di hati pendengar musik.
Hal ini tak lepas dari banyaknya cover dari musisi-musisi baru seperti Tri Suaka hingga Zinidin Zidan.
Selain itu, lagu ini juga kerap menjadi tema lagu untuk pengguna aplikasi TikTok.
Lagu “Buih Jadi Permadani” adalah lagu yang dipopulerkan oleh Exist, grup musik asal Malaysia.
Makna Buih Jadi Permadani
Ezad Lazim, pernah menjelaskan arti dari lirik lagu “Buih Jadi Permadani” .
Lagu “Buih Jadi Permadani” ternyata bercerita tentang perasaan seseorang yang serba kekurangan dalam mencintai dan dicintai.
Hal tersebut tergambar pada bagian reff lagu “Buih Jadi Permadani”. Dalam liriknya ada makna keraguan akan mencintai dan dicintai mulai dirasakan oleh tokoh yang diceritakan.
Keraguan tersebut juga tergambarkan dalam bagian reffrain kedua yang secara jelas menampilkan kelemahannya.
Sayangnya, grup band yang mempopulerkan lagu tersebut sudah bubar sejak tahun 2008. Para personilnya fokus mengerjakan proyek seni mereka masing-masing.
Tetapi pada tahun 2019 lalu, grup musik Exist ini sempat memutuskan untuk kembali dengan nama Exist Reunion.
Lirik Lagu “Buih Jadi Permadani”
Dinginnya angin malam ini
Menyapa tubuhku
Namun, tidak dapat dinginkan panasnya
Hatiku ini
Terasa terhempasnya kewanitaanku ini
Dengan sikapmu
Apakah kar′na aku insan kekurangan?
Mudahnya kau mainkan
Ho, mungkinkah diri ini
Dapat merubah buih yang memutih
Menjadi permadani?
Seperti pinta yang kau ucap dalam janji cinta
Juga mustahil bagiku
Menggapai bintang di langit
Siapalah diriku?
Hanya insan biasa
Semua itu, sungguh aku tiada mampu
Salah aku juga, kar’na jatuh cinta Insan sepertimu, seanggun bidadari
Seharusnya aku, cerminkan diriku
Sebelum tirai hati aku buka untuk mencintaimu
Dinginnya angin malam ini
Menyapa tubuhku
Namun, tidak dapat dinginkan panasnya
Hatiku ini
Terasa terhempasnya kewanitaanku ini
Dengan sikapmu
Apakah kar′na aku insan kekurangan?
Mudahnya kau mainkan
Goyang!
Ho, mungkinkah diri ini
Dapat merubah buih yang memutih
Menjadi permadani?
Seperti pinta yang kau ucap dalam janji cinta Juga mustahil bagiku
Menggapai bintang di langit
Siapalah diriku?
Hanya insan biasa
Semua itu, sungguh aku tiada mampu
Salah aku juga, kar’na jatuh cinta
Insan sepertimu, seanggun bidadari
Seharusnya aku, cerminkan diriku
Sebelum tirai hati aku buka untuk mencintaimu
Ha-ah-ah-ah, ah-ah
Ha-ah-ah, ha-ah
Oh-oh-oh-ho, ho-oh, ho-oh-oh-oh.