TANGSELIFE.COM– Ada 20 Kampus Swasta terbaik di Indonesia yang masuk ke dalam ranking universitas-universitas terbaik pada tahun 2022 yang dilakukan oleh Lembaga pemeringkatan EduRank.
EduRank adalah lembaga pemeringkatan berbasis metrik yang independen dan melibatkan 14.131 universitas dari 183 negara.
EduRank menggunakan basis data dengan indeks 44.909.300 publikasi ilmiah dan 1.237.541.960 kutipan untuk memeringkat universitas ke dalam 246 topik penelitian.
Pemeringkatan tersebut diukur berdasarkan reputasi kampus, kinerja penelitian, serta dampak dari alumni.
Sementara itu, di Indonesia sendiri, EduRank menganalisis 843 ribu sitasi yang diperoleh dari 446 ribu publikasi milik 562 universitas di Indonesia.
Selain itu di dalamnya juga mengukur popularitas dari 517 alumni yang diakui.
Berikut 20 Kampus Swasta Terbaik di Indonesia
Nah, berikut daftar 20 kampus swasta terbaik di Indonesia versi Edurank 2023:
- Swiss German University, Tangerang (peringkat di Asia: 540; peringkat di dunia: 1.867)
- Universitas Bina Nusantara (Binus), Jakarta (Peringkat di Asia: 552; peringkat di dunia: 1.897)
- Telkom University, Bandung (peringkat di Asia: 610; peringkat di dunia: 2073)
- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) (peringkat di Asia: 614; peringkat di dunia: 2.100)
- Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta (peringkat di Asia: 652; peringkat di dunia: 2.199)
- Universitas Gunadarma, Depok (peringkat di Asia: 739; peringkat di dunia: 2.462)
- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) (peringkat di Asia: 783; peringkat di dunia: 2.580)
- Universitas Islam Bandung (peringkat di Asia: 825; peringkat di dunia: 2.708)
- Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta (peringkat di Asia: 834; peringkat di dunia: 2.725)
- Universitas Kristen Petra, Surabaya (peringkat di Asia: 836; peringkat di dunia: 2.727)
- Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang (peringkat di Asia: 893; peringkat di dunia: 2.857)
- Universitas Trisakti, Jakarta (peringkat di Asia: 897; peringkat di dunia: 2.864)
- Universitas PGRI Madiun (peringkat di Asia: 915; peringkat di dunia: 2.923)
- President University, Jababeka (peringkat di Asia: 929; peringkat di dunia: 2.957)
- Universitas Atma Jaya, Yogyakarta (peringkat di Asia: 980; peringkat di dunia: 3.076)
- Universitas Surabaya (peringkat di Asia: 1.046; peringkat di dunia: 3.258)
- Universitas Mercu Buana, Jakarta (peringkat di Asia: 1.079; peringkat di dunia: 3.338)
- Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga (peringkat di Asia: 1.144; peringkat di dunia: 3.511)
- Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung (peringkat di Asia: 1.221; peringkat di dunia: 3.685)
- Universitas Muhammadiyah Riau (peringkat di Asia: 1.240; peringkat di dunia: 3.727).
Metodologi Pemeringkatan EduRank
Dalam melakukan Pemeringkatan, EduRank tentunya memperhatikan banyak faktor dan metodologi yang digunakan sehingga keabsahan datanya bisa dipertanggungjawabkan.
Berikut metodologi yang digunakan EduRank untuk melakukan pemeringkatan.
1. Beragam Pilihan di Institusi Pendidikan Tinggi
Metodologi yang pertama adalah adanya bergam pilihan di instusi pendidikan tinggi.
Menurut EduRank, satu-satunya kriteria untuk mengukur inklusivitas adalah penerbitan gelar sarjana ke atas dengan masa studi 4-+ tahun.
Pada pemeringkatan ini tidak berlakunya skor minimum yang diperlukan untuk kriteria apapun, dan tidak berlaku juga pengecualian untuk institusi yang datanya tidak ada.
2. Data Dikumpulkan Secara Independen
Sesuai dengan julukan yang tersemat pada EduRank sendiri sebagai lembaga independen, EduRank tentu tidak menggunakan data apapun yang disediakan oleh universitas.
Selain itu EduRank juga tidak menggunakan data yang dapat diubah oleh universitas tanpa peningkatan nyata dalam kualitasnya.
3. Berbasis Metrik
Metodologi Selanjutnya, EduRank meyakini bahwa pemeringkatan yang dilakukan berdasarkan metrik karena satu-satunya pendekatan yang memungkinkan untuk meranking 14.131 universitas di 183 negara tanpa survey, tanpa pakar, dan tanpa opini.
4. Transparan
Dalam metodologi pemeringkatan, EduRank bertujuan menghadirkan transparansi dalam pilihan indikator, pemrosesan data, metode statistik yang digunakan, dan batasan peringkat.
5. Perbaikan alih-alih Konsistensi
Terakhir, EduRank juga menyebutkan menjaga konsistensi metodologi dalam melacak perubahan tahunan posisi masing-masing universitas, tetapi mengorbankan peluang untuk perbaikan tidaklah bernilai.