TANGSELIFE.COM – Saaih Halilintar bantah gagal mewakili Provinsi Banten di PON XXI Aceh-Sumut 2024 karena administrasi.

Sebagaimana diberitakan, Manajer Tim PON Cabor Golf dari Provinsi Banten, Paulus Rudy menjelaskan, Saaih Halilintar telat menyetorkan persyaratan berupa NPWP dan BPJS.

Padahal, kelengkapan persyaratan seperti KTP atau KIA, KK, BPJS, dan NPWP sudah diberitahukan sejak Januari 2024 kepada 16 atlet golf yang masuk kandidat mewakili Banten.

Saaih Halilintar dikatakan memang telah menyerahkan KTP dan KK pada Maret 2024, tetapi tidak dengan NPWP dan BPJS.

Pada akhir Juli 2024, Tim PON sudah harus menyerahkan lima nama atlet golf yang akan mewakili Banten di PPON XXI Aceh-Sumut 2024.

“Pihak Saaih sampai tanggal 30 Juli ada WA ke saya, masih menanyakan ‘Om apakah bisa NPWP-nya pakai orang tuanya?’,” ujar Paulus Rudy.

“Pertanyaan saya berarti, satu belum diurus, kedua saat itu juga saya menjawab, ‘Maaf, Saaih belum bisa ikut PON karena tidak lolos administrasi,” lanjutnya.

Adik Atta Halilintar itu pun baru mengirimkan BPJS dan NPWP pada 1 Agustus, dimana saat itu Surat Keputusan dari Tim PON Cabor Golf sudah rampung dibuat.

“Pihak Saaih sendiri tanggal 1 Agustus baru mengirimkan ke saya, ada buktinya juga, NPWP dan BPJS-nya. Ya, saya sudah bilang, ‘Sudah telat, mohon maaf’,” kata Paulus lagi.

“1 Agustus SK-nya sudah jadi, dari PB PON kita sudah terima.”

“Kita tanggal 6 Agustus sudah beri informasi atau pernyataan bahwa inilah atlet yang sudah ter-verifikasi sebagai atlet PON Banten, terima kasih buat yang lainnya,” lanjutnya.

Saaih Halilintar Bantah Telah Kumpulkan Syarat Administrasi

Ibunda Saaih Halilintar, Lenggogeni Faruk mengatakan, mereka memastikan kewajiban Saaih untuk mengikuti kualifikasi atlet PON 2024.

Justru menurut Lenggogeni, mereka tak pernah mendapat informasi soal kelengkapan persyaratan dokumen yang wajib dikumpulkan.

“Saaih udah submit KTP, kita nggak diberitahu misalnya ada BPJS, NPWP, dan tambahan-tambahan itu, diberi tahunya pertengahan Agustus sampai akhir Agustus,” kata Lenggogeni di acara Rumpi: No Secret, Senin 9 September 2024.

“Sedangkan Saaih untuk NPWP dan BPJS, BPJS Saaih sudah punya sejak 2018, NPWP sudah sejak 2020,” tandas Lenggogeni.

Saaih sendiri merasa heran karena dia dianggap tidak memiliki NPWP.

“Kalau dibilang nggak punya NPWP aku juga aneh, kaget akunya. Sebenarnya aku punya NPWP tahun 2020.”

“Bahkan kerennya Presiden kita sekarang, KTP sekarang e-KTP udah jadi salah satu NPWP,” timpal Saaih.

“Kalau dinyatakan kita terlambat karena administrasi, kami syok. Administrasi apanya yang terlambat?,” ujar Lenggogeni lagi.

“Kami berusaha semaksimal mungkin kami lakukan. Jadi kalau dinyatakan terlambat mesti pihak yang beri pernyataan,” katanya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dien
Reporter